Guncangan gempabumi ini dilaporkan dirasakan di Kota Jepara dan Pati pada II-III MMI (Modified Mercally Intensity). Berikut adalah pemaparan dari Daryono, Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG mengenai peristiwa gempa yang jarang terjadi di kawasan Semanjung Muria ini. Zona semenanjung Muria dan sekitarnya secara tektonik cukup kompleks. Di zona ini terdapat beberapa sesar yang diduga cukup aktif. Antara lain Sesar Lasem, Sesar Muria, serta sebaran sesar mikro lainnya yang tersebar di daratan dan di lepas pantai Laut Jawa.
Sesar Lasem sebagai sesar dengan kelurusan paling panjang, menempati suatu depresi dengan sumbu yang berarah baratdaya-timurlaut. Ciri morfologi lain yang mengindikasikan keberadaan sesar ini adalah sebuah pola kelurusan/lineament dari selatan Semarang ke arah timurlaut melewati Lasem dan menerus ke Laut Jawa. Sementara itu, Sesar Muria terletak membujur dari Gunung Muria ke arah utara hingga mencapai pesisir pantai utara. Selain Sesar Lasem dan Sesar Muria, masih ada lagi sekitar 7 (tujuh) sesar mikro lainnya yang tersebar di lepas pantai Laut Jawa di sekitar zona Semenanjung Muria.
Adapun gempa bumi Semenanjung Muria yang terjadi saat ini, jika ditinjau letak episenternya tampak tepat terletak di jalur Sesar Muria. Karakteristik kedalaman hiposenter yang hanya 14 kilometer menunjukkan bahwa aktivitas gempa bumi ini dibangkitkan oleh sesar aktif. Hasil analisis mekanisme sumber berdasarkan perangkat lunak JisVIEW menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme sesar dengan pergerakan mendatar (strike-slip fault) dengan strike yang hampir mengarah ke utara-selatan.
Hasil ini cukup konsisten dengan karakteristik sesar lokal yang ada dengan strike Sesar Muria yang berarah utara-selatan. Sesar aktif yang memiliki sejarah gempa bumi merusak, seperti halnya seismogenik lainnya yang tersebar di Jawa Tengah tampaknya perlu dicermati dengan serius, mengingat periode ulang gempabumi yang sangat mungkin terjadi. Khususnya di Semenanjung Muria, dimana peristiwa gempabumi ini seolah mengingatkan kita semua, bahwa zona seismogenik Muria dan sekitarnya memang masih aktif.