Headlines News :

Latest Post

Showing posts with label Bencana. Show all posts
Showing posts with label Bencana. Show all posts

Sesar Lembang - Patahan Pemicu Gempa Bandung

Kronologi Penyebab Sesar Lembang - Patahan Pemicu Gempa BandungPatahan Lembang atau Sesar Lembang adalah sebuah patahan geser aktif yang terletak di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Sesar Lembang mengalami pertemuan dengan Sesar Cimandiri di Padalarang. Patahan ini memanjang dari Padalarang hingga Jatinangor yang kira kira memiliki jarak sekitar 29 Km.

Menurut BMKG, patahan ini bisa menyebabkan gempa berkekuatan sekitar 6,8 hingga 7 Skala ritcher. Sesar Lembang sendiri terbagi menjadi dua Segmen (bagian), yakni Segmen barat dan Segmen timur sehingga gempa yang diakibatkan memiliki skala yang berbeda-beda. Pergerakkan Sesar Lembang mencapai 3 milimeter/tahun. Akan tetapi, segmen-segmennya memiliki pergerakan tersendiri sehingga pergerakkan Sesar Lembang tidak Sempurna. Meski begitu, kecepatan pergerakan Sesar Lembang selalu berubah-ubah.

Saat ini, memang sudah ditentukan bahwa panjang Sesar Lembang adalah 29 km. Akan tetapi, sebelumnya Google Maps telah mengungkap bahwa panjang Sesar Lembang adalah 22 km melalui citra satelit. Riset lain juga mengatakan bahwa panjang Sesar Lembang adalah antara 20 - 27 km. Karena masalah ini, sebuah teknologi mutakhir yang dibantu teknologi penginderaan jarak jauh LIDAR (Light Detectin and Ranging) memperkirakkan bahwa total panjang Sesar Lembang yang diketahui adalah 29 km karena dari nol dari barat Sesar Lembang membentang dari daerah Padalarang, kemudian melewati Ngamprah, Cihideung, Lembang, dan Bukit Batu Lonceng (Cimenyan). Sedangkan timur melewati Desa Cipanjalu, Kecamatan Cilengkrang, hingga Kabupaten Bandung.

Potensi Gempa Besar Sesar Lembang - Hasil kajian terbaru tahun 2017 laju pergeseran Sesar Lembang sekitar 3,0 - 5,5 mm/tahun. Angka ini bertambah dari prediksi tahun 2011 yang menyebut laju pergeserannya 2,0 - 4,0 mm/tahun. Selain itu, riset baru dari Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI menemukan bahwa panjang sesar adalah 29 km, bukan 22 km (perkiraan 22 km menurut Google maps).

Hasil riset ini tak lepas berkat pemetaan citra profil morfologi dengan resolusi yang tinggi lewat penggunaan LIDAR (Light Detection and Ranging). Dari data ini, dengan hitung-hitungan formula ahli paleoseismologi, diperolehlah data empiris soal potensi energi seismik yang dihasilkan saat Sesar Lembang aktif. Paleoseismologi adalah studi batuan kuno dan sedimen untuk bukti peristiwa seismik, seperti gempa bumi dan tsunami, dari zaman sebelum catatan disimpan.

Info BMKG Hari ini Gempa Bumi Terkini 2 Menit yang Lalu

Info BMKG Hari ini Gempa Bumi Terkini 2 Menit yang LaluInfo BMKG Hari ini Gempa Bumi Terkini 2 Menit yang Lalu. Berita gempa hari ini, Pusat gempa bumi mag 6.2 pasaman barat padang sumbar di 25 februari 2022 terasa hingga kota pekanbaru, rantau prapat kab. labuhanbatu sumatera utara. terasa hingga ke jakarta, medan perawang, pekanbaru, bandar lampung, jakarta, bogor jawa barat, riau hingga malaysia.

Gempa bumi mengguncang wilayah Kabupaten Pasaman Barat, Sumtera Barat (Sumbar), Jumat (25/2/2022) pagi. Gempa berkekuatan magnitudo 6,2 itu terjadi pada pukul 08:39:29 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, pusat gempa berada di 17 km timur laut Pasaman Barat, Sumbar. Episenter gempa berada pada koordinat 0.15 lintang utara dan 99.98 bujur timur.

BMKG memastikan, gempa bumi dengan kedalaman 10 km itu tidak berpotensi tsunami. Namun masyarakat diimbau tetap mewaspadai potensi terjadinya gempa susulan. "Hati-hati terhadap gempabumi susulan yang mungkin terjadi," demikian peringatan yang dikeluarkan BMKG dalam situs resminya. Beberapa menit sebelumnya, wilayah Pasaman Barat, Sumbar juga diguncang gempa dengan kekuatan magnitudo 5,2. Gempa terjadi pada pukul 08:35:51 WIB.

Inilah Dampak Letusan Gunung Semeru 2021

Kronologi Penyebab Dampak Letusan Gunung Semeru 2021Gunung Semeru mengalami erupsi pada Sabtu (4/12/2021) pukul 15.00 WIB. Gunung api yang terletak di dua kabupaten, yakni Malang dan Lumajang itu mengeluarkan lava pijar, suara gemuruh serta asap pekat berwarna abu-abu. Dampak erupsi Semeru kali ini tidak hanya menimbulkan korban jiwa, tapi juga kerusakan materi. Selain itu, erupsi Semeru menyebakan kondisi wilayah Lumajang gelap gulita karena listrik padam. Berikut Dampak Meletusnya Gunung Semeru (4/12/2021) pukul 15.00 WIB.

1. Luncurkan awan panas 11 kilometer Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Wawan Hadi menuturkan, gunung setinggi 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu mengeluarkan awan panas guguran (APG). Aliran awan panas itu sampai di wilayah Curah Kobokan, Kabupaten Lumajang. Awan panas itu menciptakan awan yang membumbung. Awan yang membumbung itu akibat pertemuan aliran awan panas dan air hujan. Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Andiani mengatakan, jarak luncur awan panas guguran itu mencapai hingga 11 kilometer mengarah ke Curah Kobokan. "Jarak luncur sekitar 11 kilometer," katanya melalui pesan singkat. Status Semeru level 2 waspada Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan pada BPBD Kabupaten Lumajang, Wawan Hadi menuturkan, sementara ini, Gunung Semeru berstatus level 2 waspada. "Untuk sementara waspada level 2," kata dia.

2. Warga diminta waspada dan mengungsi Akibat erupsi Gunung Semeru, banyak warga mengungsi. Warga yang diungsikan merupakan warga yang ada di Curah Kobokan, Kecamatan Pronojiwo dan Kajar Kuning, Kecamatan Candipuro. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta masyarakat sekitar Gunung Semeru untuk mengevakuasi diri. "Mohon masyarakat terdekat dapat mengevakuasi agar aman dan selamat," imbau Khofifah melalui akun Instagram resminya @khofifah.ip. Pakar vulkanologi Surono menuturkan, warga yang berada di sekitar sungai yang berhulu di Gunung Semeru untuk waspada. Surono mengatakan, awan panas guguran yang keluar cukup besar dan berbahaya. Endapannya, kata pria yang akrab disapa Mbah Rono, akan berbahaya jika terjadi hujan karena selain menjadi lahar panas, tenaganya juga cukup besar.

3. Ada korban tertimbun, hilang dan 45 luka bakar Dinas Kesehatan Provinsi Jatim mencatat ada 45 warga menjadi korban erupsi Gunung Semeru. Mereka mengalami luka bakar akibat guguran awan panas Gunung Semeru. "Sementara masih ada 45 warga mengalami luka bakar," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jatim Dr Erwin Ashta Triyono dikonfirmasi Sabtu (4/12/2021) malam. Puluhan korban itu dapat dievakuasi dan dirawat di 2 rumah sakit, yakni di RSUD Malang sebanyak 28 orang dan RS Bhayangkara sebanyak 17 orang. "Diperkirakan ada beberapa warga tertimbun tapi sulit dievakuasi karena kondisi gelap dan cuaca tidak mendukung," ujar dia. Sementara itu, sebanyak 10 orang penambang pasir di wilayah Lumajang, Jawa Timur, dilaporkan hilang saat Gunung Semeru mengalami erupsi. Delapan orang di antaranya diduga terjebak di kantor perusahaan tambang pasir di sekitar Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang. Sabtu sore mereka disebut sempat mengirim video untuk meminta pertolongan. "Sebanyak 10 masih dicari. 8 orang diduga terjebak di kantor perusahaan tambang di Kampung Renteng," kata Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati Masdar saat konferensi pers virtual Sabtu malam. Sampai Sabtu malam, pihaknya tidak dapat menghubungi telepon seluler ke-8 orang tersebut. Tim BPBD juga belum berhasil sampai ke lokasi karena derasnya abu panas.

4. Puluhan rumah ambruk, listrik padam Sebanyak 30 rumah di sekitar jalur aliran lahar Gunung Semeru yang ada di Kecamatan Pranajiwo, Lumajang, Jawa Timur, ambruk. Demikian disampaikan Jurnalis KompasTV, Abdul Rohman yang ada di lokasi kejadian. Sejak erupsi terjadi, kata dia, listrik di sekitar lokasi kejadian juga tidak berfungsi atau padam. Kondisi di Lumajang Jawa Timur juga masih gerimis. Sementara untuk warga sedang mengungsi di tempat pengungsian, seperti masjid, sekolah dan tempat-tempat lain yang aman. Jembatan Utama Lumajang-Malang putus Aliran awan panas Gunung Semeru menyebabkan jembatan di Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, putus. "Iya, benar Gladak Perak putus seperti dalam video," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan pada BPBD Kabupaten Lumajang, Wawan Hadi. Belum bisa dipastikan, bagaimana proses evakuasi terhadap jembatan tersebut.

5. Sejumlah kecamatan di Lumajang dan Malang terdampak Sampai saat ini, terdapat 8 desa di dua kecamatan di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur terdampak semburan awan panas dari Gunung Semeru. Dampak erupsi Gunung Merapi dirasakan di 8 desa, yaitu Desa Sumber Wulu, Sumber Mujur, Penanggal, Candipuro dan Sumber Rejo, Kecamatan Candipuro. Sedangkan pada Kecamatan Pronojiwo ada tiga yaitu Desa Supiturang, Sumber Urip, dan Oro Oro Ombo. "Desa terdampak dari bencana alam ini agak luas ya, ada dua kecamatan semoga tidak merembet kemana-mana lagi," ucap Kepala BPBD Jawa Timur Budi Santosa, saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Sabtu (4/12/2021). Sementara itu, sejumlah daerah di Kabupaten Malang juga terdampak hujan abu vulkanik akibat awan panas guguran Gunung Semeru. Berdasarkan laporan BPBD Kabupaten Malang, hujan abu terpantau di 6 kecamatan. Enam kecamatan itu yakni Kecamatan Ampelgading, Tirtoyudo, Wajak, Gondanglengi, Jabung dan Poncokusumo. Kecamatan yang terdampak hujan abu paling parah adalah Kecamatan Tirtoyudo.

Gempa M 7,1 Guncang Filipina - Sulawesi Utara

Kronologi Penyebab Gempa Berkekuatan M 7,1 Guncang Sulawesi UtaraGempa bumi dengan magnitudo 7,1 skala richter mengguncang Sulawesi Utara. Gempa tersebut terjadi Kamis (12/8/2021) dinihari sekitar pukul 00.46 WIB atau 01.46 Wita. Berdasarkan info dari akun twitter resmi BMKG, gempa bumi terjadi di laut 267 km pada kedalaman 51 km Timur Laut Melonguane), dirasakan di Talaud, Sangihe dan Bitung. 

BMKG membagikan peta episentrum gempa bumi magnitudo 7,1 dan dikabarkan gempa tersebut tak berpotensi Tsunami. Dalam peta tersebut terlihat pusat gempa bumi lebih dekat ke Filipina. Hingga kini belum ada laporan terkait kerusakan maupun korban jiwa karena gempa tersebut.

Dari Filipina dilaporkan Gempa berkekuatan 7,1 SR tersebut berpusat gempa di Laut Filipina tenggara Kota Davao. Badan bencana nasional Filipina sejauh ini tidak menerima laporan tentang korban, cedera atau kerusakan besar. Bandara, pelabuhan laut dan infrastruktur utama sebagian besar tidak terpengaruh oleh gempa. Namun Badan seismologi Filipina awalnya memperingatkan risiko kerusakan, gempa susulan dan tsunami, tetapi kemudian mengatakan data menunjukkan tidak ada ancaman tsunami yang merusak.

Daftar Bencana Alam Indonesia Januari 2021

Kronologi Penyebab Bencana Alam Indonesia Januari 2021Tahun 2021 diawali dengan berbagai peristiwa duka di tengah wabah Covid-19 yang terus menjangkiti Indonesia. Kabar duka muncul lantaran terjadinya sejumlah bencana alam yang merenggut korban jiwa di sejumlah daerah di Indonesia. Sejumlah bencana alam tersebut juga terjadi di tengah peristiwa duka jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta pada Sabtu (9/1/2021). Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB mencatat sebanyak 136 bencana alam terjadi di Indonesia sepanjang 1-18 Januari 2021.

Awal tahun 2021 ini tercatat ada 154 kejadian bencana alam di Indonesia. Bencana didominasi oleh banjir, angin puting beliung, dan longsor. Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 18 Januari 2021, terdapat 105 kejadian banjir, 28 longsor, 15 puting beliung, 2 gempa bumi, 3 gelombang tinggi dan abrasi. Akibatnya, sebanyak 405.584 orang terdampak dan mengungsi. Kejadian bencana alam tersebut belum memasukkan data awan panas gunung Semeru yang belakangan terjadi. Sementara bencana alam besar yang baru-baru saja terjadi yakni gempa di Majene Sulawesi, dan banjir di Kalimantan Selatan.

9 Januari 2021 Longsor Sumedang - Bencana tanah longsor terjadi di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung pada 9 Januari 2021 sekitar pukul 15.00 WIB, saat desa tersebut diliputi hujan deras. Tanah longsor kembali terjadi di daerah itu sekitar pukul 19.30 WIB. Bencana tersebut selain merenggut korban jiwa juga menyebabkan kerusakan rumah warga.

12 Januari 2021 Banjir Kalsel - Hujan lebat disertai kilat dan angin kencang pada 12-14 Januari mengakibatkan banjir yang menggenangi sejumlah wilayah di Kalimantan Selatan (Kalsel). BNPB mencatatkan, Banjir melanda sejumlah kabupaten di Provinsi Kalimantan Selatan yaitu Kabupaten Tapin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, dan Kabupaten Balangan.

14 Januari 2021 Gempa Mamuju dan Majene Sulbar - Gempa bumi mengguncang kawasan Majene, Mamuju dan sekitarnya, di wilayah Provinsi Sulawesi Barat, pada Kamis, 14 Januari 2021 dengan magnitudo 5,9. Kemudian, gempa dengan magnitudo 6,2 mengguncang wilayah Majene dan terasa hingga Mamuju pada Jumat (15/1/2021) pukul 01:28:17 WIB.

16 Januari 2021 Erupsi Gunung Semeru - Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur mengeluarkan awan panas guguran sejauh 4,5 kilometer pada Sabtu (16/1/2021) sore pukul 17.24 WIB. Masyarakat yang bermukim di sekitar Desa Sumber Mujur dan Desa Curah Koboan dan sekitarnya agar waspada dalam menghadapi potensi bencana yang dapat ditimbulkan.

16 Januari 2021 Banjir dan Longsor Manado - Bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara, pada Sabtu (16/1/2021) telah merenggut setidaknya lima korban jiwa serta menyebabkan satu orang hilang dan memaksa 500 warga mengungsi, bencana tersebut juga menyebabkan dua rumah rusak berat dan 10 rumah rusak sedang.

17 Januari 2021 Erupsi Gunung Sinabung - Gunung Sinabung erupsi pada Minggu (17/1/2021) petang sekitar pukul 16.50 WIB, menyemburkan debu setinggi lebih kurang 500 meter. Gunung Sinabung berada pada status Level III (Siaga) dengan rekomendasi warga tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 km dari puncak Gunung Sinabung.

19 Januari 2021 Banjir Bandang Gunung Mas Cisarua Bogor. 

Gunung Merapi dan Anak Krakatau Meletus

Suara dentuman keras 11 april di jakartaGunung Merapi kembali meletus pada Jumat (10/4/2020) pukul 09.10 WIB. Tinggi kolom erupsi teramati kurang lebih 3.000 meter dari puncak sehingga mengakibatkan hujan abu di wilayah Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali.

Kendati demikian erupsi kali ini tak sampai membuat panik warga. Sejumlah dukuh di ketiga desa tersebut di guyur hujan abu. Desa Tlogolele terjadi di Dukuh Stabelan. Kemudian di Desa Klakah antara lain melanda Dukuh Sumber dan Bakalan.

Sementara itu Gunung Anak Krakatau mengalami erupsi, Jumat, 10 April 2020 pukul 21.58 WIB. Letusan gunung tersebut, memunculkan kolam abu dengan ketinggian lebih dari  200 meter. Gunung Anak Krakatau (GAK) meletus dua kali sejak Jumat (10/4/2020) malam dengan letusan pertama pukul 21.58 WIB. 

Tahun Baru 2020 dan Banjir Jakarta Hari Ini

Ramalan Tahun baru 2020 - Banjir Jakarta Hari IniPT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN memadamkan listrik di sejumlah wilayah DKI Jakarta karena 'banjir tahun baru', Rabu (1/1). Hingga pukul 14.30, PLN memadamkan 12 persen wilayah Jakarta. "Tidak semua mati listrik. Sekitar 12 persen terpaksa kami padamkan," kata Senior Manager General Affairs PLN UID Jakarta Raya Tris Yanuarsyah dalam wawancara dengan CNN Indonesia TV.

Tris mengatakan 12 persen atau sebanyak 1.650 gardu terpaksa dipadamkan agar tidak membahayakan masyarakat. Wilayah yang terdampak itu menyebar di seluruh Jakarta di antaranya di Bandengan, Bintaro, Bulungan, Cempaka Putih, Cengkareng, Ciracas, Jatibening, Lenteng Agung, Pondok Kopi, Marunda, dan Tanjung Priok. "Gardu yang terendam terkena dampak kami padamkan untuk mengantisipasi agar tidak terjadi seperti kejadian di Kemayoran (pria yang tersengat listrik)," ujar Tris.

Hingga saat ini, PLN masih belum dapat memastikan berapa lama waktu pemadaman listrik yang akan berlangsung. Menurut Tris, listrik akan dipadamkan sampai kondisi aman dengan kriteria banjir sudah surut dan instalasi listrik sudah dibersihkan serta dikeringkan. "Jadi, tergantung kondisi air yang ada di lokasi. Begitu aman, kami akan nyalakan dan harus dipastikan kering dulu," ucap Tris. Tris juga mengatakan PLN masih terus akan melakukan pemadaman listrik mengingat terdapat peringatan dari BMKG mengenai potensi banjir di Jakarta pada sore hari.

Gempa Bali M 5,1 Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa Bali M 5,1 Tidak Berpotensi TsunamiBadan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika melaporkan terjadi gempa M 5,1 pada Kamis (14/11/2019) pukul 17:21:39 WIB. Lokasinya berada di 8.16 LS dan 114.90 BT. Lokasi gempa tepatnya 21 kilometer barat daya Buleleng, Bali. Sedangkan tingkat kedalaman 10 kilometer dan tidak berpotensi tsunami. "#Gempa Mag:5.1, 14-Nov-19 17:21:39 WIB, Lok:8.16 LS,114.90 BT (21 km BaratDaya BULELENG-BALI), Kedalaman:10 Km, tidak berpotensi tsunami #BMKG," tulis @infoBMKG.

Badan Klimatologi, Meteorologi, dan Geofisika (BMKG) memutakhirkan informasi soal gempa yang mengguncang Bali berkekuatan magnitudo 5,0. BMKG menyebut ini merupakan gempa bumi dangkal karena aktivitas sesar naik belakang busur. "Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar naik belakang busur (Back Arc Thrust). Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik oblik (Oblique Thrust)," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono dalam keterangan tertulis, Kamis (14/11/2019).

Rahmat mengatakan episenter gempa berada pada koordinat 8,16 Lintang Selatan dan 114,9 Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 21 km arah barat Kota Buleleng, Bali, di kedalaman 10 km. Dari catatan BMKG, telah terjadi sejumlah gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami. "Hingga pukul 18.09 WIB, hasil analisa BMKG menunjukkan adanya 9 kali aktivitas gempa bumi susulan (after shock)," terangnya. BMKG mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat juga diimbau menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.

Gempa Banten 7,4 SR pada Jum'at 2/8/2019

Gempa Banten Terasa Hingga Jakarta dan BandungGempa bumi hari ini terasa di sejumlah wilayah di Jakarta, Bandung hingga ke Lampung selama sekitar 60 detik. Jumat (2/8) pukul 19.05 WIB. Selain itu, gempa juga terasa ke Depok, dan Bekasi, Jawa Barat. Gempa berkekuatan 7,4 mengguncang kawasan Banten, Bengkulu, Jawa Barat, dan Lampung pada Jumat (2/8/2019). Dilansir dari rilis pers BMKG, peringatan tsunami dirilis untuk kawasan Banten, Bengkulu, Jawa Barat, dan Lampung.

Sementara, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) belum memberikan keterangannya. Dari akun Twiitter BMKG @InfoBMKG : #Gempa Mag:7.4, 02-Aug-19 19:03:21 WIB, Lok:7.54 LS,104.58 BT (147 km BaratDaya SUMUR-BANTEN), Kedalaman:10 Km, Potensi tsunami utk dtrskn pd msyrkt #BMKG

Getaran gempa yang dirasakan warga Jakarta Jumat (2/8) malam ini berpusat di Banten. Kekuatan gempa menurut BMKG sebesar 7,4 skala richter. Gempa berlokasi pada 7.54 Lintang Selatan, 104.58 Bujur Timur atau pada 147 km Barat daya Sumur, Banten, dengan kedalaman 10 kilometer. Gempa berpotensi tsunami. Getaran gempa di Banten ini dirasakan hingga ke Jakarta, Depok, Tangerang Selatan, dan sekitarnya. Gempa dirasakan selama kurang lebih 60 detik. Di Gedung Transmedia, Jakarta Selatan, gempa membuat sejumlah orang berlari keluar gedung.

Gunung Tangkuban Perahu Erupsi Hari Jumat

Kronologi Penyebab Gunung Tangkuban Parahu Erupsi Hari JumatGunung Tangkuban Perahu erupsi dan dikabarkan meletupkan abu vulkanik pada Jumat (26/7/2019) sekitar pukul 16.00 WIB. Petugas pemantau dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVBMG) Ilham Mardikaryanta mengatakan hingga pukul 16.15 WIB, proses erupsi masih berlangsung. Sebelumnya, aktivitas vulkanik Gunung Tangkuban Perahu kembali terpantau pada Senin (22/7/2019). Berdasarkan pengamatan PVBMG visual gunung api tampak jelas. Asap kawah utama bertekanan lemah hingga sedang dan teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal. Dari hasil rekaman seismograf PVMBG 21 Juli 2019 terpantau terjadi 425 kali gempa Hembusan. Sementara itu terjadi 2 kali gempa Tremor Harmonik, 3 kali gempa Low Frequency, 3 kali gempa Vulkanik Dalam dan 3 kali gempa Tektonik Jauh.

Gunung Tangkuban Parahu di Jawa Barat mengalami erupsi pada Jumat (26/7/2019) pukul 15.48 WIB. Berdasarkan pantauan dari akun Twitter resmi BNPB Indonesia @BNPB_Indonesia, tinggi kolom abu teramati lebih kurang 200 meter di atas puncak atau lebih kurang 2.284 meter di atas permukaan laut. Pada unggahan BNPB tersebut tampak kolom abu yang membumbung tinggi. "Telah terjadi erupsi G. Tangkuban Parahu, Jawa Barat pada tanggal 26 Juli 2019 pukul 15:48 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 200 m di atas puncak (± 2.284 m di atas permukaan laut)," tulis akun BNPB. Dikabarkan pula bahwa kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut dan selatan.

Menurut keterangan BPBD, erupsi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 38 mm dan durasi kurang lebih lima menit 30 detik. Saat itu, Gunung Tangkuban Parahu berada pada Status Level 1 (Normal). Kendati demikian, masyarakat yang berada di sekitar Gunung Tangkuban Parahu diimbau untup tetap waspada. Para pengunjung, wisatawan hingga pendaki tidak diperbolehkan turun mendekati dasar kawah Ratu dan kawah Upas. "Saat ini G. Tangkuban Parahu berada pada Status Level I (Normal) dengan rekomendasi Masyarakat di sekitar G. Tangkuban Parahu dan pengunjung, wisatawan, pendaki tidak diperbolehkan turun mendekati dasar kawah Ratu dan Kawah Upas," imbuhnya.

Gempa Bumi Magnitudo 5,8 SR Guncang Bali

Gempa Bumi Magnitudo 5,8 Guncang BaliGempa bumi magnitudo 6,0 yang kemudian dimutakhirkan menjadi magnitudo 5,8 mengguncang Kabupaten Jembrana, Bali. Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Rahmat Triyono mengatakan, gempa susulan pun terjadi dengan besaran magnitudo berbeda-beda. "Hingga pukul 10.00 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan 9 kali aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitude terbesar 3,2 dan magnitude terkecil 2,4," kata Rahmat saat dihubungi Kompas.com, Selasa (16/7/2019) pagi.

Pusat gempa berlokasi di laut berjarak 80 kilometer arah selatan Kota Negara, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali, dengan kedalaman 104 kilometer. Rahmat menjelaskan, gempa bumi terjadi karena adanya aktivitas subduksi Lempeng Indonesia-Australia yang menyusup ke bawah Lempeng Eurasia. "Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan jenis naik mendatar (oblique thrust fault)," ujar dia.

Gempa bumi terasa di beberapa daerah, bahkan hingga ke wilayah Jawa Timur, seperti Jember dan Lumajang. Getaran di daerah Badung dirasakan oleh hampir semua penduduk, terdapat beberapa kerusakan, seperti gerabah pecah, jendela dan sebagainya pecah, barang-barang terpelanting, serta tiang-tiang besar tampak bergoyang. Guncangan juga terasa di Nusa Dua, Denpasar, Mataram, Lombok Tengah, Lombok Barat, Mataram, Banyuwangi, Karangkates, dan Sumbawa. Rahmat menegaskan, gempa bumi ini tak memicu gelombang tsunami.

Banjir Bandang Terjang Ujungberung Bandung

Video Banjir Bandang Terjang Ujungberung Bandung Kronologi PenyebabHujan deras yang mengguyur Kota Bandung khususnya kawasan Bandung Timur dari siang, Senin (1/4/2019) berakibat jebolnya tanggul di sekolah SD 224. Akibatnya air luapan tumpah ke pemukiman warga dan SD Aji Tunggal Cijambe Kota Bandung. Tanggul di belakang SD Negeri Cijambe, Ujungberung, Kota Bandung jebol dan Siswa SD yang tengah berada di sekolah dievakuasi. Tim Rescue Basarnas Kantor SAR Bandung melakukan evakuasi SD Aji Tunggal, Cijambe, Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung. Evakuasi dilakukan lantaran tim di lapangan melihat banyak murid sekolah yang terjebak akibat banjir tersebut. Untuk melakukan evakuasi pihaknya berkoordinasi dengan kepolisian, TNI dan instansi terkait lainnya.

Tim SAR Jabar melakukan strerilisasi lokasi banjir akibat tanggul jebol di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Aji Tunggal kawasan Pasir Endah, Ujungberung, Kota Bandung, Senin (1/4/2019) malam. Penyisiran dilakukan untuk memastikan tak ada warga yang terjebak dalam insiden itu. Sampai saat ini, tim tak menemukan ada korban terjebak dalam insiden tersebut. Saat kejadian, tim langsung melakukan evakuasi terhadap warga. Belum bisa dipastikan berapa jumlah warga yang terdampak banjir tersebut. Saat ini, warga mengungsi di kantor kelurahan serta di tempat tinggal kerabat. Hujan deras yang mengguyur wilayah Ujungberung, Kota Bandung, pada Senin (1/4/2019) sore menyebabkan tanggul jebol di daerah Pasir Endah, Ujung Berung, Kota Bandung. Dalam video yang beredar di jejaring sosial WhatsApp, tanggul jebol menyebabkan air yang cukup deras masuk ke pemukiman warga dan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Aji Tunggal.

Hujan Lebat dan Angin Kencang Terjang Malang

Video Dahsyatnya Hujan Angin di Malang dan MadiunHujan deras disertai angin kencang melanda Kota Malang. Sejumlah pohon tumbang di beberapa titik ruas jalan. Upaya pembersihan pohon tengah dilakukan agar tidak mengganggu arus lalu lintas. Seperti informasi yang dihimpun detikcom, sejumlah pohon tumbang di Jalan Veteran, Jalan Sultan Agung, Jalan Trunojoyo, Jalan Dr Cipto serta di beberapa ruas jalan lainnya.

Pohon tumbang juga terjadi Jalan Dokter Wahidin atau sebelah utara dari Satpas Polres Malang. Pohon tersebut menimpa motor yang tengah diparkir tertimpa pohon beringin yang roboh terkena hujan angin. Tidak ada korban dalam peristiwa itu. "Ada tiga motor yang tertimpa pohon tumbang saat kami parkir," kata salah satu warga yang motornya tertimpa pohon tumbang di Jalan Dokter Wahidin, Edi, Selasa (19/2/2019) siang.

Melihat dari foto yang diposting di media sosial, pohon tumbang juga merobohkan atap depan warung. Disebelahnya terparkir beberapa kendaraan roda empat. Kemudian sebatang pohon Kenari tumbang di Jalan Dr Cipto dikabarkan menimpa dua warga. Korban mengalami luka dan dilarikan ke rumah sakit terdekat. Petugas dari Dinas Kebersihan terlihat berjibaku membersihkan ranting pohon yang jatuh ke badan jalan. Lalu pohon tumbang di Jalan Bandung juga menimpa mobil yang tengah parkir depan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2. Mobil Nissan Grand Livina warna silver S-1061-IH mengalami ringsek di bagian atap.

Bersama TNI AD, Personel kepolisian tampak di beberapa titik lokasi pohon tumbang untuk membantu bersihkan batang dan ranting pohon. Hujan deras disertai angin kencang yang sempat mengguyur sebagian wilayah Kota Malang kini beransur reda. Namun gemuruh petir masih terdengar di tengah gerimis yang turun pasca hujan deras. Hingga saat ini, BPBD Kota Malang belum merilis resmi dampak hujan angin yang melanda.

Peristiwa dan Fenomena Bencana di Tahun 2019

Kronologi Penyebab Bencana Tahun 2019Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memprediksi di tahun 2019 akan banyak bencana yang melanda Indonesia. Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan, bencana hidrometerologi akan mendominasi di tahun 2019. "Kita prediksikan selama tahun 2019 lebih dari 2.500 kejadian bencana yang terjadi di seluruh wilayah Indonesia. Paling dominan adalah bencana hidrometerologi seperti banjir, longsor dan puting beliung," katanya di Kantor BNPB, Matraman, Jakarta Timur, Senin (31/12/2018). Tahun 2019 bencana alam seperti angin puting beliung, banjir, longsor, gempa, dan tsunami diperkirakan masih akan sering terjadi. Masyarakat diimbau turut serta dalam mitigasi bencana dengan aktif mengakses informasi.

16 Maret 2019 :

Banjir Bandang Sentani - Banjir dan longsor menerjang Jayapura. Kawasan terdampak parah yakni Distrik Sentani, Waibu, dan Sentani Barat. Hingga saat ini tercatat 113 jiwa meninggal, 107 luka berat, dan 108 luka ringan. Selain itu, 94 orang dilaporkan hilang. Sepekan sudah banjir di Sentani, Jayapura, berlalu. Hingga saat ini tercatat 113 orang tewas, ratusan terluka, dan 94 hilang. Jejak dahsyatnya banjir masih terlihat.

19 Februari 2019 :

- Pukul 19.51 WIB Gempa berkekuatan 5,1 Skala Richter (SR) mengguncang wilayah Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara. Badan Meterorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat pusat gempa berada di laut 165 km timur laut Kepulauan Talaud dengan kedalaman 31 km dan gempa ini tidak berpotensi tsunami.
- Pukul 08.20 WIB lima kali terjadi gempa bumi mengguncang wilayah pulau Sumba, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Gempa pertama dilaporkan berkekuatan 3,6 SR. Gempa tersebut terjadi pada lokasi 10:13 LS, 119:39 BT atau dengan jarak 52 Km Barat Daya Sumba Barat, NTT dengan kedalaman 12 Km.
- Pukul 02.30 WIB hingga pukul 15.00 WIB Gempa bumi berkekuatan Magnitudo 5,9 mengguncang Malang, Jawa Timur. Total gempa susulan selatan Malang mencapai 27 kali juga dirasakan di Blitar, Tulungagung, Jember, Banyuwangi, dan Bali. Gempa susulan paling besar berkekuatan magnitudo 4,1, yang terjadi pada pukul 13.08 WIB. Lokasi gempa berada di 159 kilometer arah tenggara dari Kabupaten Malang, Jawa Timur berada di laut pada kedalaman 10 kilometer.

2 Februari 2019 :

- Pukul 17.59 WIB Gempa 6,0 SR berokasi di 3,06 LS, 99,88 BT atau lebih tepatnya berada di 121 kilometer tenggara Kepulauan Mentawai. Sedangkan kedalaman mencapai 18 kilometer.
- Pukul 16.58 WIB Gempa 5,2 SR terjadi pada 105 kilometer tenggara Kepulauan Mentawai. Sedangkan lokasi gempa berada pada -2,88 LS dan 99,96 BT dengan kedalaman tercatat pada kedalaman 24 km.
- Pukul 16.27 WIB gempa 6,0 SR Pusat gempa berada di laut atau lebih tepatnya di 117 kilometer tenggara Kepulauan Mentawai. Sedangkan lokasi gempa berada pada -3,03 LS dan 99,84 BT dengan kedalaman 10 km.
- Pukul 16.03 WIB Gempa 5,3 SR pada terjadi di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Pusat gempa terjadi di laut dengan kedalaman 10 kilometer. Lokasi gempa terjadi pada titik koordinat -2,89 LS dan 99,95 BT atau di 106 kilometer tenggara Kepulauan Mentawai.
- Pukul 14.34 WIB Gempa 3,2 SR guncang Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada kedalaman 10 kilometer dengan titik koordinat 8,82 LS, 115,96 BT. di darat atau 25 km Barat Daya Lombok Barat. Getaran lindu juga dirasakan higga Mataram.
- Pukul 08.10 WIB Gempa 5,3 SR mengguncang Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara dengan pusat gempa berada di laut pada titik korrdinat 0.29 Lintang Utara, 125.44 Bujur Timur atau 113 km Tenggara Minahasa Tenggara dengan kedalaman 10 kilometer.

22 Januari 2019 :

- Banjir Makassar : Banjir besar melanda Sulawesi Selatan. Ada 7 kabupaten dan Kota terdampak seperti Makassar, Gowa, Jeneponto, Maros, Pangkep, Barru dan Soppeng. Ribuan orang mengungsi dan sejumlah warga dilaporkan meninggal dunia. Air Sungai Jeneberang meluap Selasa (22/1/2019) terlihat di Jembatan Kembar Gowa.
- Gempa Pulau Sumba NTT : Pukul 12.10 WIB atau 13.10 WITA 6,7 SR, Pukul 08.56 WIB atau 09.56 WITA 5,2 SR, Pukul 07.08 WIB atau 08.08 WITA 5,2 SR, Pukul 06.59 WIB atau 07.59 WITA 6,2 SR pada kedalaman 10 kilometer di perairan sejauh 103 kilometer sebelah barat daya Kabupaten Sumba Barat.

11 Januari 2019 : Angin Puting beliung menerjang kawasan Desa Jelegong, Kecamatan Rancaekek, Bandung, Jumat (11/1) yang terjadi pukul 15.15 WIB mengakibatkan ratusan rumah dan pohon tumbang dan satu orang warga mengalami luka berat. Daerah yang mengalami kerusakan antara lain Perum Rancaekek Kencana Blok 16 RW 16. RW 08 Desa Jelegong Kec Rancaekek, dan beberapa perumahan lain.

8 Januari 2019 : Gempa Bumi dengan kekuatan Mag 5.4 SR terjadi 113 km Barat Daya KOTA-SUKABUMI-JABAR waktu gempa 08-Jan-19 16:54:45 WIB dan kedalaman sekitar 10 Km. Gempa ini tidak berpotensi TSUNAMI. Getarannya terasa hingga ke Kota Bandung dan Cimahi serta sejumlah tempat di Jawa Barat. – BMKG Indonesia

7 Januari 2019 :

- Pukul 00.27 WIB Gempa bumi dengan magnitudo 6,5 terjadi di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara. Pusat gempa berada di laut, 146 km arah barat laut Halmahera Barat dan tak berpotensi menimbulkan tsunami.
- Pukul 01.25 WIB Gempa bumi dengan magnitudo 5,1 terjadi di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara. Pusat gempa berada di laut, 146 km arah timur laut Kepulauan Siau Tagulandang Biaro.
- Pukul 22.04 WIB Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa terjadi di Tasikmalaya, Jawa Barat berkekuatan Magnitudo 4,8 pada kedalaman 21 km. Pusat gempa yang mengguncang Tasikmalaya, Jawa Barat tersebut berpusat di laut, tepatnya di 62 km barat daya Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
- Pukul 23.58 WIB Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa terjadi di Cilacap, Jawa Tengah berkekuatan Magnitudo 4,5 pada kedalaman 11 km. Pusat gempa yang mengguncang Cilacap, Jawa Tengah tersebut berpusat di laut, tepatnya di 69 km tenggara Cilacap, Jawa Tengah.

6 Januari 2019 : Banjir bandang menerjang wilayah Kabupaten Kuningan, Ahad (6/1) sekitar pukul 15.30 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Bencana banjir bandang menerjang tiga RT, yakni RT 12, 13 dan 14 Dusun Tajur, Desa Padahurip, Kecamatan Selajambe, Kabupaten Kuningan.
5 Januari 2019 : Gempa terjadi pukul 15.34 WIB, Sabtu (5/1/2019), pada koordinat 0,88 LS dan 127,43 BT. Menurut BMKG, gempa terjadi di laut 28 km selatan Labuha, Kabupaten Halmahera Selatan pada kedalaman 4 km. Getaran dirasakan dalam skala II MMI di Labuha.
4 Januari 2019 : Badai Tropis Pabuk menghantam negara Thailand pada Jumat (4/1) malam di Nakhon Si Thammarat, Provinsi Pattani, Songkhla, dan Yala. Badai tropis Pabuk itu dilaporkan sudah memicu ombak tinggi dan angin kencang di Teluk Thailand sebelum berembus ke Provinsi Nakhon si Thammarat. Bahaya hujan deras dan angin kencang di 15 provinsi di selatan Thailand.

1 Januari 2019 :

- Pukul 06.48 WIB terjadi Gempa bumi magnitudo 3,4 terjadi di Kabupaten Tapanuli Utara. Pusat gempa ada di darat 1 km arah timur laut Tapanuli Utara di kedalaman 10 km. Getaran gempa dirasakan dalam skala III Mercaly yang artinya getaran dirasakan beberapa orang dan membuat benda yang digantung bergoyang.
- Pukul 18.55 WIB terjadi Gempa bumi magnitudo 5,1 skala richter di barat daya Banda Aceh, Provinsi Aceh dengan kedalaman 10 kilometer dan tidak berpotensi tsunami.
- Pukul 19.25 WIB terjadi Gempa bumi magnitudo 5,0 terjadi di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Koordinat gempa terletak pada 10.62 LS dan 108.46 BT memiliki kedalaman 10 km. Titik terdekat gempa terletak di barat daya Kabupaten Pangandaran (327 km), disusul barat daya Cilacap (330 km), tenggara Kabupaten Tasikmalaya (331 km), barat daya Yogyakarta (378 km), dan tenggara Jakarta (526 km).

Para ilmuwan merilis kabar mengejutkan bagi seluruh penghuni Bumi yang memprediksi kiamat 2019 bisa terjadi karena sebuah objek asteroid besar punya potensi untuk menabrak bumi. Para astronom juga menemukan potensi ancaman lainnya yang disebut sebagai 2002 CU11 yaitu bebatuan Armageddon terbaru lainnya yang bernama NT7 2002 yang kemungkinan juga akan menghantam Bumi ini sudah dipantau sejak 9 Juli 2018 oleh NASA dan Linear Observatory Angkatan Udara milik Amerika Serikat di New Mexico. Para ilmuwan dari NASA beserta Universitas Pisa di Italia terus melakukan perhitungan orbit miring antara Mars dan Bumi yang berada antara 0,6 dan 2,5 mil dan pada perhitungan awal, NT7 2002 ini akan mendekati Bumi pada tahun 2019.

Gempa 5.7 SR Bengkulu Minggu 30 Desember 2018

Kerusakan Gempa 5.7 SR Bengkulu Minggu 30 Desember 2018BMKG merilis gempa 5,7 skala Richter mengguncang Rejang Lebong, Bengkulu, Minggu (30/12/2018) sore. Gempa dengan magnitudo 5.7 di Lebgong, Bengkulu itu terjadi Minggu sore pukul 15.39.11 WIB. Berdasarkan gambaran peta gempa dari BMKG, gempa berkekuatan 5.7 ini terasa hingga Sumatera Barat, Riau, dan Sumatera Selatan. Berdasarkan informasi yang dirilis BMKG, Gempa Bengkulu 5.7 terasa hingga Pesisir Selatan, Kepulauan Mentawai, Padang hingga Pariaman Sumatera Barat.

Berikut informasinya:

#Gempa Mag:5.7, 30-Des-18 15:39:11 WIB, Lok:2.77 LS, 102.25 BT (Pusat gempa berada di laut 42km TimurLaut Lebong), Kedlmn:192 Km Dirasakan (MMI) IV Kota Bengkulu, III Manna, III Mukomuko, III Lebong, III Pesisir Selatan, II Kepulauaan Mentawai, II Pariaman, II Padang #BMKG

Gempa di Bengkulu dengan kekuatan 5.7 skala Richter itu berpusat di 42 km arah Timur Laut dengan kedalaman 192 km. BMK dalam unggahannya menyebut gempa darat yang berada di timur laur Lebong, Bengkulu ini tidak berpotensi tsunami. #Gempa Mag:5.7, 30-Dec-18 15:39:11 WIB, Lok:2.77 LS,102.25 BT (42 km TimurLaut LEBONG-BENGKULU), Kedlmn:192 Km, tdk berpotensi tsunami #BMKG

Gempa 7.1 SR Manado Sabtu 29 Desember 2018

Kerusakan Gempa Manado 29 Desember 2018Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) dan Kota Manado masih aman dan kondusif pasca- gempa di Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara dengan magnitudo 7,1. "Iya, jadi di Sitaro hanya dapat rasakan di daerah Ulu, Kecamatan Siau Timur. Itupun lemah. Yang jelas, situasi dan kondisi di Sitaro tetap aman dan kondusif," ungkap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sitaro Bob Wuaten saat dikonfrimasi Kompas.com, Sabtu (29/12/2018) sore. Ia mengimbau, masyarakat tetap tenang dan jangan terpancing. "Tetap mengikuti petunjuk pemerintah daerah," ujarnya.

Gempa Magnitudo 7,1 Terjadi di Kepulauan Talaud Sulawesi Utara

Sementara itu, Wali Kota Manado Vicky Lumentut melalui Kepala BPBD Manado Maxmilian Tatahede mengimbau masyarakat tetap tenang, namun waspada. "Karena bencana gempa bumi tidak dapat diprediksi, jadi harus tetap waspada. Untuk wilayah pesisir, karena sekarang kecepatan angin dan gelombang tinggi, jadi masyarakat terutama nelayan agar supaya tidak melaut," katanya. "Masyarakat yang ingin ke pantai kalau bisa jangan dulu. Karena beberapa hari kedepan gelombang masih cukup tinggi," tandasnya. Seperti diketahui, Sitaro dan Manado merupakan dua di antara beberapa wilayah yang merasakan gempa. Sitaro intensitas III MMI, sedangkan Manado intensitas II MMI. Pantauan Kompas.com, pasca-gempa aktivitas di Kota Manado tetap berjalan normal. Kondisi air laut terpantau normal, Sabtu sore.

Penyebab Gelombang Pasang di Pantai Anyer

Kronologi Penyebab Gelombang Pasang di Pantai Anyer Akibat Aktivits Vulkanik Gunung KrakatauBMKG mengatakan gelombang tinggi di Pantai Carita, Anyer, Banten disebabkan oleh bulan purnama. Fenomena itu menyebabkan air laut pasang tinggi. "Malam ini ada fenomena bulan purnama yang menyebabkan air laut pasang tinggi," tulis BMKG dalam akun Twitter-nya, Sabtu (22/12/2018). BMKG memastikan tak ada gempa yang menyebabkan tsunami di Anyer. Warga diminta tetap tenang. "BMKG tidak mencatat adanya gempa yang menyebabkan tsunami malam ini. Yang terjadi di Anyer dan sekitarnya bukan tsunami, melainkan gelombang air laut pasang," cuit BMKG.

Kepala BMKG Banten, Tarjono, mengatakan bulan purnama kali ini sempurna hingga air laut pasang lebih tinggi dari biasanya. Dia pun menegaskan tak ada aktivitas kegempaan yang terjadi. "Iya dari penelusuran kami dari (BMKG) Tangerang, Lampung Utara, tidak menemukan adanya aktifitas kegempaan. Ini yang terjadi adalah fenomena bulan purnah, saya dapat info itu bukannya surut tapi pasang dan itu mungkin diakibatkan bulan purnama yang sempurna," katanya saat dikonfirmasi.

Lebih lanjut, Tarjono mengatakan, tsunami biasanya didahului dengan gempa di atas 7 skala richter. Namun, yang saat ini terjadi tidak ada gempa dan air laut terpantau tenang. "Kita tahu adanya tsunami itu kan disebabkan asalnya gempa dan kalaupun ada gempa gempanya besar 7 atau lebih skala richter, air laut dangkal dan ditandai oleh air laut yang surut dan baru terjadi tsumani beberapa menit kemudian," ujarnya. "Ini tidak ada gempa dan air laut pasang," jelasnya. Ia pun meminta masyarakat tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa. Fenomena yang terjadi merupakan fenomena alam biasa.

Penyebab Jalan Raya Gubeng Ambles 20 Meter

Kronologi Video Misteri Penyebab Jalan Raya Gubeng Ambles 20 Meter Jalan Gubeng Surabaya, Jawa Timur, ambles tiba-tiba, Selasa (18/12/2018) malam. Dihimpun dari Instagram @call112surabaya, jalan Gubeng ambles tepatnya di sekitar BNI Gubeng, arah Jl Sumatera, Surabaya. Sementara ini arus lalu lintas tidak bisa dilewati meski petugas kepolisian, BPB Linmas Surabaya, Damkar Surabaya, Serta Dishub Surabaya dan PU Pina Marga, sudah berada di lokasi amblesnya jalan Gubeng tersebut.

Seperti diberitakan, Jalan Gubeng ambles dengan kedalaman kurang lebih 10 meter dan lebar sekitar 50 meter. Belum diketahui penyebab amblesnya jalan Gubeng tersebut. Namun saat ini petugas gabungan linmas, PMK sudah berada di lokasi kejadian. Humas Linmas Surabaya Erika Putri mengatakan, petugas yang ada di lokasi kini sudah melakukan pengamanan. Seperti penutupan jalan agar tidak ada kendaraan yang melintas. "Petugas sudah di lokasi kejadian. Petugas gabungan dari Linmas dan PMK," kata Erika.

Wakil Wali Kota Surabaya Wisnu Sakti Buana memastikan penyebab Jalan Raya Gubeng Surabaya, Jawa Timur ambles terkait proyek RS Siloam dekat lokasi kejadian. "Terkait pembangunan proyek di sisi jalan, proyek Siloam," kata Wisnu dalam telewicara dengan Kompas TV, Selasa (18/12/2018) malam. Peristiwa jalan Gubeng ambles terjadi pada Selasa (18/12/2018) sekitar pukul 21.49 WIB. Jalan Gubeng merupakan jalan protokol di Surabaya. Setiap hari, ribuan kendaraan melintasi jalan tersebut. Setelah peristiwa itu, aparat keamanan menutup jalan tersebut. Jalan Gubeng ambles terjadi secara tiba-tiba.

Jalan Gubeng ambles dengan kedalaman kurang lebih 20 meter dan panjang sekitar 50 meter. Kelapa Bappeko Surabaya Eri Cahyadi juga memastikan penyebab Jalan Raya Gubeng ambles malam ini murni kesalahan pengerjaan proyek. Di dekat lokasi amblesnya jalan tersebut tengah berlangsung pengerjaan proyek basement ukuran besar. Basement sebuah proyek untuk proyeksi bangunan gedung besar itu tengah dikerjakan. "Dugaan sementara ini murni dampak dari masalah pengerjaan proyek ini," ungkap Kelapa Bappeko Surabaya Eri Cahyadi. Dia menyampaikan bahwa untuk dugaan sementara bahwa amblesnya jalan utama itu karena dampak dari proyek besar. Bukan tanah ambles secara tiba-tiba karena aktivitas alam.

Info BMKG Gempa Hari ini 5.7 SR Mataram NTB

Info BMKG Gempa Hari ini 5.7 SR Mataram NTBBadan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis gempa berkekuatan 5.7 SR di Mataram-NTB, Kamis (6/12/2018). #Gempa Mag:5.7, 06-Dec-18 08:02:46 WIB, Lok:8.37 LS,116.06 BT (23 km BaratLaut MATARAM-NTB), Kedlmn:10 Km, tdk berpotensi tsunami #BMKG. Gempa dengan magnitudo 5.7 itu terjadi pukul 08:02:46 WIB di lokasi 8.37 LS,116.06 BT (23 km BaratLaut MATARAM-NTB. Pusat gempa dengan magnitudo 5.7 tersebut berada di kedalaman 10 km dan dinyatakan tak berpotensi tsunami. BMKG menyebut gempa ini tidak berpotensi tsunami. Berikut informasi lengkap gempa Mataram, NTB dari BMKG: #Gempa Mag:5.7, 06-Dec-18 08:02:46 WIB, Lok:8.37 LS,116.06 BT (23 km BaratLaut MATARAM-NTB), Kedlmn:10 Km, tdk berpotensi tsunami #BMKG.

Badan Meteorogi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, Lombok Utara diguncang gempa bermagnitudo 5.7, Kamis (6/12/2018). Pada pukul 08:02:46, Lombok Utara diguncang gempa 5.7 M, dan tidak berpotensi tsunami. Gempa di Mataram tersebut berada 23 kilometer arah barat laut Mataram. Melalui laman Twitter BMKG di @infoBMKG, gempa tersebut dirasakan di Lombok Utara, Lombok Barat, hingga Bali. "#Gempa Mag: 5.7, 06-12-2018 08:02:46 WIB (23 km Barat Laut Mataram), Skala MMI: VI Lombok Utara, V Lombok Barat, V Mataram, IV Lombok Tengah, IV Lombok Timur, III-IV Denpasar, III Jimbaran, III Tabanan, III Sumbawa, II Nusa Dua, II-III Karangasem, II-III Kuta, II-III Singaraja" Gempa tersebut berada pada lintang -8.37 dengan bujur 116.06, dengan kekuatan 5.7 Magnitudo.

Sebelumnya, Rabu (5/12/2018), BMKG juga mencatat gempa melanda Sulawesi Utara dengah kekuatan 5.3 Magnitudo pada pukul 15.13 dengan wilayah 54 kilometer barat laut yang mengarah di Kepulauan Talud Sulawesi Utara. Pada hari yang sama gempa juga melanda Nias Barat, dengan kekuatan 5,0 Magnitudo. Gempa tersebut berada 108 kilometer mengarah ke barat daya Nias Barat dengan kedalaman 12 kilometer. Gempa yang melanda Nias Barat terjadi p[ada pukul 05.29 WIB dengan kekuatan 5.0 M.

Gempa Hari ini 5,8 SR Yogyakarta Rabu Dini Hari

BMKG Gempa Hari ini 5,8 SR Yogyakarta Rabu Dini HariRabu (29/8/2018) dini hari pukul 01.36 WIB, warga Yogyakarta dikejutkan dengan goyangan gempa yang cukup kuat. Dari Laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, gempa tersebut berskala 5,8 SR. Pusat gempa berada di laut, 112 km barat daya Gunungkidul, di kedalaman 10 km. Gempa ini dirasakan dalam skala MMI III di Bantul, II-III Yogyakarta, II-III Karanganyar, II-III Karangkates, I-II Wonogiri, I-II Banjarnegara, I-II Purworejo, I-II Trenggalek, serta I-II Sawahan. Warga yang ada di Desa Mulyodadi, Bambanglipuro, Bantul, langsung berlarian ke luar rumah untuk menyelamatkan diri. Alat tradisional kentongan juga dibunyikan oleh beberapa orang.

Saat gempa terjadi, warga memang dianjurkan untuk ke luar dari bangunan jika waktunya masih memungkinkan. Namun bila sudah tidak memungkinkan, maka dianjurkan untuk melindungi badan dan kepala dari reruntuhan bangunan, dengan cara bersembunyi di bawah meja ataupun yang lain. Saat gempa juga harus mencari tempat yang paling aman dari goncangan. Bila sedang berada di pegunungan, hindari lokasi yang mungkin terjadi longsor. Jika di pantai, segera menjauh dari sana untuk menghindari bahaya tsunami. Ketika sudah berada di tempat terbuka, menjauhlah dari bangunan seperti gedung, tiang listrik, pohon, dan sebagainya. Perhatikan tanah Anda berpijak, segera menghindar jika terjadi retakan.
 
Support : Creating Website | Data Biografi | Mas Template
Copyright © 2011. Peristiwa Fenomena - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger