"Tim DVI kita sudah dilokasi. Saat ini melakukan pendataan dan perawatan kepada para korban yang selamat. Kita siapkan untuk identifikasi yang meninggal," ujarnya, Jumat (6/5/2016). Berdasarkan data yang diperoleh, terdapat 55 orang yakni 4 awak kapal dan 51 penumpang di atas kapal nahas tersebut. Dari jumlah itu 47 penumpang termasuk awak kapal dalam keadaan selamat, 7 orang meninggal dunia dan 1 orang masih dalam pencarian.
Proses evakuasi korban selamat dan tewas ini sendiri dilakukan oleh petugas gabungan dari Polres Paser, Brimob, Basarnas, Pos TNI AL Paser dan para nelayan setempat. Menurut Fajar, penyelidikan tenggelamnya kapal tersebut kini tengah dilakukan. Pihaknya masih meminta keterangan Nahkoda Kapal, Randi (29) dan tiga anak buah kapal (ABK), yakni Rasyid (45), Ridwan Suwandi (26) dan Aldi alias Bejo (24) yang masih berstatus saksi. "Masih dalam penyelidikan, sementara masih saksi. Kami koordinasi dengan pihak terkait di Paser, karena memang kapal tersebut melalui dermaga rakyat," tukas Fajar.
Seluruh korban tenggelamnya KM Vega telah serhasil dievakuasi, Jumat (6/5/2016). Jumlah penumpang dan ABK seluruhnya sebanyak 54 orang. Dari total 54 orang tersebut, penumpang selamat 47 orang dan meninggal 7 orang. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menyampaikan, saat ini kegiatan pencarian sudah dihentikan. "Apel gabungan antara BPBD,TNI, Polri dan Basarnas dilakukan pada Jumat (6/5/2016) pukul 19.30 Wita sebagai acara penutupan acara pencarian korban," jelasnya, Jumat malam.
Diberitakan, sebuah kapal pengangkut rombongan undangan pengantin tenggelam di perairan Muara Selangot, Simpangan Simpananjuk Labuangkalo, Desa Tanjung Aru, Kecamatan Tanjung Aru, Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur pada Kamis (5/5/2016) sore. Mereka sedianya berangkat dari Desa Lori di Paser menuju Tanjung Harapan dengan menyewa KM Vega, kapal kayu yang sehari-hari digunakan untuk mencari ikan. Informasi awal, dikabarkan 4 orang meninggal dunia, 4 orang hilang dan 40 orang selamat.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menyampaikan, ada beberapa penyebab tenggelamnya kapal tersebut. Berdasarkan laporan Pusdalops BPBD Kalimantan Timur diperkirakan kapal kayu berkapasitas lima ton tersebut kelebihan muatan sehingga tenggelam. Selain itu juga karena perairan dangkal.