Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik menegaskan bahwa tidak ada lagi aktivitas kampanye di pilkada susulan Provinsi Kalimantan Tengah dan Kabupaten Fak-Fak. Kampanye difasilitasi KPU dan tidak boleh dilakukan oleh pasangan calon. Menurutnya, jika ada yang melakukan kampanye lagi, maka akan ditindak tegas.“Tidak ada kampanye lagi, audit dana kampanye juga tidak, kan sudah selesai. Itu kan hanya pemungutan suara susulan,” ujar Husni di Gedung KPU, Jl. Imam Bonjol, Jakarta, Rabu (30/12).
Selain kampanye, kata Husni pemuktahiran data pemilih juga tidak ada. Yang akan dilakukan KPU setempat menurutnya adalah sosialisasi penyelenggaraan pilkada susulan agar pemilih bisa mengetahui tanggal, hari, dan jam serta tempat pemungutan suara susulan.
“Sosialisasi hanya form C-6 dan bentuk lainnya seperti spanduk, baliho kalau uangnya masih ada. Iklan di media cetak juga mungkin saja kalau anggarannya masih ada,” tandas Husni.
Terkait waktu pascapemungutan suara, kata dia masih sama seperti pilkada-pilkada serentak sebelumnya. Nanti, setelah pemungutan suara akan dilakukan rekap di tingkat kecamatan selama enam hari.
“Setelah itu di tingkat kabupaten/kota. kalau dia pilgub, maka ditambah lagi durasinya. Semua sama, tidak ada yang dipersingkat,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Husni mengatakan anggaran pilkada susulan ini akan dikoordinasikan dengan pemerintah daerah setempat. Jika kurang, maka pemda harus menambahkan. Sementara kalau anggarannya cukup, maka pilkadanya langsung dijalankan.
Terkait pilkada di Kalteng dan Fak-Fak, KPU, kata Husni sudah mengirimkan surat kepada kedua daerah ini untuk menggelarkan pilkada pada bulan Januari 2016. KPU Pusat juga telah memerintahkan KPU di dua daerah ini untuk mengubah SK tahapan, program dan jadwal pilkadanya.
“Sudah kami kirimkan surat agar mereka mengambil langkah-langkah yang mengarah pada pelaksanaan pemungutan suara susulan itu pada bulan Januari, rentang waktu mulai tanggal 1-31 Januari 2016, mereka akan pilih,” terang Husni.
