Masyarakat masih bisa menyaksikan hujan meteor Perseid yang diperkirakan puncaknya terjadi 12-13 Agustus 2013. Sekitar 80 meteor akan jatuh ke bumi setiap jamnya. Pemandangan yang bisa disaksikan dengan mata ini berlangsung pukul 21.00 hingga subuh.
Deputi Bidang Sains, Pengkajian dan Informasi Kedirgantaraan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin mengatakan periode hujan meteor Perseid ini berlangsung cukup lama yakni sejak 17 Juli-24 Agustus 2013. Hanya saja Lapan memastikan puncak hujan Meteor Perseid terjadi 12-13 Agustus 2013.
"Pada saat itu bumi berpapasan dengan gugusan debu sisa komet dan puncak kerapatan saat bumi melintas tanggal 12-13 Agustus 2013 ketika bumi mengarah ke rasi Persius," katanya di Jakarta, Senin (12/8).
Thomas menambahkan hujan meteor Perseid terjadi di daerah yang mengarah ke arah rasi Persius yakni dari timur laut ke utara. Menurutnya, meskipun Lapan tidak mengamati secara visual, tetapi Lapan memiliki radar meteor di Biak dan Bukit Tinggi Padang yang memantau frekuensi kejadian dan jumlah meteor yang jatuh.
Pengamatan hujan meteor Perseid ini pun dapat dilihat di seluruh wilayah Indonesia dengan sejumlah persyaratan. Fenomena antariksa yang terjadi setiap tahun ini bisa dilihat dengan mata saat cuaca cerah, media pandang tidak terhalang bangunan, pohon dan jauh dari polusi cahaya.
"Hujan meteor ini tidak berpengaruh apa-apa terhadap bumi, karena berukuran seperti pasir dan cepat habis terbakar," ucapnya. Sementara itu terkait hujan delta Aquarid, Thomas mengungkapkan puncak terjadinya 28 Juli lalu. Meskipun masih bisa terlihat hingga 19 Agustus, jumlahnya semakin sedikit.[R-15]suarapembaruan