Ia menjelaskan, suhu udara di dataran tinggi Dieng sudah mulai turun sejak Selasa (6/7) sore. Tercatat pada pukul 17.00 WIB suhu sudah turun hingga 10 derajat Celcius. "Memang salah satu tanda akan muncul embun es ini, biasanya suhu udara sudah terasa dingin 1 hari sebelumnya. Kemarin sore suhu udara sudah turun. Jika cerah dan tidak ada angin biasanya muncul embun es," terangnya. Aryadi juga menjelaskan, suhu minus 1,2 derajat Celsius tersebut merupakan suhu permukaan tanah. Sedangkan berdasarkan data dari BMKG pagi ini, suhu udara hanya di 5 derajat Celcius. "Ada selisih sekitar 6 derajat celsius antara suhu permukaan tanah dengan suhu udara. Tadi pagi suhu udara di Dieng hanya di 5 derajat celcius," jelasnya.
Sementara itu, Kepala UPT Dieng Sri Utami mengatakan, embun es muncul di sekitar komplek Candi Arjuna dan Candi Setiaki. Kemunculan embun es pagi ini sudah kedua kalinya di tahun 2021. "Pagi ini muncul embun es lagi di komplek Candi Arjuna dan Candi Setiaki. Sebelumnya juga pernah, jadi ini embun es kedua di tahun 2021," katanya. Namun, ia mengimbau agar wisatawan untuk tetap tidak datang dulu ke obyek wisata di dataran tinggi Dieng. Mengingat saat ini masih PPKM darurat. "Sekarang masih PPKM darurat jadi semua obyek wisata di Dieng yang masuk wilayah Banjarnegara ditutup. Untuk wisatawan sebaiknya tidak ke Dieng dulu meski pagi ini ada embun es. Kami juga selalu menyiapkan petugas di lokasi wisata untuk menginformasikan jika ada wisatawan yang datang," tambahnya.