
Pusat gempa berlokasi di laut berjarak 80 kilometer arah selatan Kota Negara, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali, dengan kedalaman 104 kilometer. Rahmat menjelaskan, gempa bumi terjadi karena adanya aktivitas subduksi Lempeng Indonesia-Australia yang menyusup ke bawah Lempeng Eurasia. "Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan jenis naik mendatar (oblique thrust fault)," ujar dia.
Gempa bumi terasa di beberapa daerah, bahkan hingga ke wilayah Jawa Timur, seperti Jember dan Lumajang. Getaran di daerah Badung dirasakan oleh hampir semua penduduk, terdapat beberapa kerusakan, seperti gerabah pecah, jendela dan sebagainya pecah, barang-barang terpelanting, serta tiang-tiang besar tampak bergoyang. Guncangan juga terasa di Nusa Dua, Denpasar, Mataram, Lombok Tengah, Lombok Barat, Mataram, Banyuwangi, Karangkates, dan Sumbawa. Rahmat menegaskan, gempa bumi ini tak memicu gelombang tsunami.