Headlines News :
Home » » Langit Terbelah dan Macan Gendong Mayat

Langit Terbelah dan Macan Gendong Mayat

Fenomena Langit Terbelah Muncul di WonogiriFenomena “langit terbelah“ muncul di Kabupaten Wonogiri. Penampakan alam yang terjadi selama dua hari berturut-turut tersebut membuat kehebohan masyarakat.

Kali pertama langit terbelah atau dalam bahasa ilmiahnya disebut sebagai Crepuscular Rays itu nampak pada Senin (6/2) petang. Dan muncul lagi Selasa (7/2) pagi, meski cuma sebentar. Berujud bentangan cahaya biru memanjang yang seakan-akan membelah langit menjadi dua bagian.

Seorang warga Batuwarno, Parmin (55), kali pertama melihat fenomena itu langsung mengucapkan istighfar. Dirinya teringat akan kejadian serupa yang pernah ada di DIY sebelum bencana gempa melanda beberapa waktu lalu. “Astaghfirullah… Semoga saja tidak ada hubungannya dengan kejadian alam yang akan datang, tapi apapun itu kita harus tetap waspada untuk tidak berbuat maksiat,” ujarnya Selasa (7/2).

Martini (40), penduduk Watuagung, Batuwarno melihat langit terbelah sebagai pertanda kebesaran Tuhan. “Kalau dilihat ‘an indah Mas. Ini bukti kebesaran Tuhan dan membuat kita selaku manusia menjadi begitu kecil, tak ada apa-apanya dibandingkan Tuhan Sang Pencipta Alam,” tambahnya.

Sementara itu penjelasan yang lebih ilmiah terlontar dari Ikhwan Hidayatullah. Wiraswasta di bidang digital printing ini menyebut langit terbelah atau Crepuscular Rays adalah kejadian alam biasa. “Disebut begitu karena berlangsungnya pada waktu-waktu crepuscular, yaitu sekitar petang menjelang Maghrib atau pada pagi sesaat sebelum matahari terbit,” terangnya, Selasa (7/2).

Sinar crepuscular ini menurutnya, terjadi akibat sinar matahari memancar menembus kolom langit. Di antara dua awan atau lebih. “Dan ini bisa terlihat jelas lantaran pada waktu senja atau fajar terdapat perbedaan yang mencolok antara gelap dengan terang,” jelas Ikhwan Hidayatullah.

Penampakan Macan Gendong Mayat Gegerkan Wonogiri

Masyarakat Kecamatan Jatipurno, Wonogiri geger. Penampakan harimau atau macan dengan membawa mayat manusia belakangan sering dilihat warga. Ironisnya, warga yang melihat macan itu terjatuh sakit dan berakhir dengan meninggal dunia.

Adalah Karmin (65), warga Lingkungan Pule, Kelurahan Jatipurno, yang melihat penampakan macan menggendong mayat manusia. Sayangnya, Karmin langsung sakit dan dilarikan ke rumah sakit, begitu menyaksikan kejadian itu.

Camat Jatipurno, Agus Sarmanto ketika dihubungi, Selasa (5/3) membenarkan perihal tersebut. Dikatakan, kejadian itu berlangsung hari Sabtu (2/3) petang.

“Karmin sedang memanen jagung. Kemudian waktu akan pulang, dia berjumpa dengan seekor macan yang membawa mayat di punggungnya. Karmin tertabrak macan itu, lalu terjatuh. Selanjutnya, dia ketakutan dan pulang dengan merangkak. Waktu ditanya warga, dia mengatakan baru saja tertabrak macan,” ujar Camat Agus Sarmanto.

Sesampainya di rumah, Karmin menggigil ketakutan. Oleh keluarga, Karmin langsung dilarikan ke Rumah Sakit Amal Sehat (RSAS) Slogohimo dan mendapatkan perawatan intensif. “Senin kemarin, dia (Karmin) setelah dirawat beberapa hari, meninggal dunia. Dan sudah dimakamkan,” jelasnya.

Diakui, ada berbagai perpsektif terkait penyebab kematian Karmin. Tapi Camat Agus menduga, Karmin meninggal karena depresi berat akibat ketakutan. Sedang, mengenai penampakan macan, Pak Camat tidak mau berspekulasi. - timlo.net


Share this article :
 
Support : Creating Website | Data Biografi | Mas Template
Copyright © 2011. Peristiwa Fenomena - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger