Hari Kesehatan Nasional yang dirayakan setiap tanggal 12 November bisa menjadi momentum untuk melihat dan mengusahakan kemajuan negara di bidang kesehatan. Saran paling dasar adalah terus menggalakkan masyarakat hidup sehat, makan bergizi, olahraga, istirahat cukup, kelola stres. Ini penting bukan hanya karena mencegah jauh lebih baik dari mengobati, tapi juga karena masyarakat kita secara umum relatif siap menerima informasi baik.
Hal kedua, adalah membuat aturan-aturan yang mendukung hidup sehat. Seperti Car Free Day, yang juga sudah banyak dilakukan kota-kota besar di dunia. Lalu aturan ketat merokok di tempat umum seperti di New York dan Singapura. Atau meniru Jepang yang detil pada aturan mengurangi gula dalam sachet dan menerapkan pemilahan sampah sampai di rumah tangga. Ketiga meningkatkan penyediakan fasilitas untuk masyarakat menghentikan kebiasaan buruk bagi kesehatannya. Permudahan untuk masyarakat memeriksakan kesehatannya secara berkala dan teratur.
Menyambut Hari Kesehatan Nasional (HKN), kabar duka datang dari kalangan medis. Seorang dokter yang menjadi pegawai tidak tetap (PTT) di RS Cendrawasih, Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku, Dionisius Giri Samudra, meninggal dunia. Dokter yang tengah menjalankan program internship ini meninggal, Rabu (11/11) sekitar pukul 18.00 waktu setempat.
Kematian Dionisius disikapi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Makassar dengan mengeluarkan imbauan kepada seluruh dokter, paramedis dan mahasiswa kedokteran membeli pita hitam dan mengenakannya di lengan baju putih mereka masing-masing. "Malam ini beli pita, potong, pagi-pagi berjaga di depan pintu RS dan PKM masing-masing, lalu bagikan ke semua mahasiswa, dokter, paramedis. Kenakan pita hitam di lengan baju putih anda. Hanya itu saja," tulis Anton Christanto, dari IDI Cabang Makassar, Rabu (11/11).
Imbauan Anton itu, disebar ulang oleh sejawatnya, Bambang Budiono, dokter senior di RS Awal Bros, Makassar melalui akun Facebook-nya. Anton menyatakan, seorang dokter muda yang menjalani program internship di RSUD Dobo Kepulauan Aru, Maluku, meninggal dunia karena malaria cerebral. "Kepada seluruh para dokter, paramedis dan mahasiswa kedokteran, besok adalah hari kesehatan nasional. Besok bukan hari gembira, besok adalah hari berduka. Duka yang dalam menyelimuti kita semua," tulis Anton.
Menurutnya, Dionisius adalah seorang dokter muda, anak muda, berbakti untuk negara, untuk kesehatan rakyat terpencil yang tabah menjalani internship agar menyelesaikan pendidikan kedokteran yang panjang, birokratis, mahal, dan melelahkan. "Dengan berbekal uang Rp 2,5 juta sebulan dia berbakti di Maluku. Kini dia telah tiada. Dia telah tiada," ujarnya.
Home »
Peringatan
» Dionisius Giri Samudra Hari Kesehatan Nasional