Headlines News :
Home » , » Bandung - Kota Kembang Jadi "Kota Gila"

Bandung - Kota Kembang Jadi "Kota Gila"

Bandung Jadi Kota GilaGagal membuat warganya bahagia, Kota Bandung dinilai telah menjadi kota gila. Sebanyak 19,2 persen dari 2,6 juta atau sekitar 600 warganya disinyalir mengalami gangguan jiwa. "Bandung sudah gila. Warganya tidak bahagia. Dan akan bertambah gila kalau dibiarkan begini saja," ujar psikiater Rumah Sakit Hasan Sadikin, Teddy Hidayat pada acara saresehan "Menuju Kota Sehat Jiwa", di Gedung Bale Asri Pusdai, Jln. Diponegoro, Selasa (30/4).

Diungkapkan Teddy, kondisi Kota Bandung saat ini memang dapat menjadi pemicu terjadinya gangguan jiwa. Kondisi kota yang semrawut, kemacetan yang parah, dan tingkat kriminalitas yang tinggi berkontribusi menyebabkan ganguan kejiwaan. "Agar menjadi kota sehat jiwa ya warganya harus bahagia, biar miskin tapi bahagia, lalu lintas tidak crowded, anak jalanan tidak ada, gelandangan psikotik tidak ada, mau berobat ke puskesmas lancar. Saya kira itu semua yang kita inginkan," katanya.

Oleh karena itu, Teddy berharap pemimpin Kota Bandung mendatang dapat menyatukan pemangku kepentingan untuk merancang kota yang bisa membahagiakan warganya. "Mumpung akan ada pemilihan wali kota, kita cari pemimpin yang bisa menjadikan Kota Bandung bahagia karena memang harus ada orang yang bisa menyatukan. Selama ini Dinas Sosial jalan sendiri, Dinas Kesehatan jalan sendiri, PKK jalan sendiri, sehingga energinya tidak sinergis," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Achyani Raksanegara mengungkapkan, hasil survei riset kesehatan daerah menyebutkan 19,2 persen warga Kota Bandung mengalami gangguan jiwa. Salah satu penyebabnya yaitu tata kota yang tidak bagus dan masalah perekonomian menjadi penyebab utama masalah kesehatan jiwa. "Hampir seluruh kelurahan terdapat permukiman kumuh. Kemacetan juga orang bisa stres. Kalau tidak diselesaikan secara terpadu, masalah ini bisa bertambah atau sulit untuk dikurangi," tuturnya.

Jika di Kota Bandung jumlah warga yang mengalami ganguan jiwa mencapai 19,2 persen, di Jabar jumlahnya lebih tinggi lagi, yaitu 20 persen atau sekitar 1 juta jiwa dari 46.497.175 penduduk Jabar. Hal itu diungkapkan konsultan kesehatan jiwa dari Universitas Indonesia, Suryo Dharmono. "Dibandingkan daerah lain, Jabar memang paling tinggi untuk masyarakat yang mengalami gangguan jiwa," ujar Suryo pada Sarasehan Menuju Kota Sehat Jiwa di Gedung Bale Asri Pusdai, Jln. Diponegoro, Selasa (30/4).

Suryo menyebut, daerah di Jabar masyarakat pengidap gangguan jijawanya cukup tinggi di antaranya Kota Bandung, Kab. Garut, Purwakarta, dan Cirebon. "Rata-rata kasusnya bukan penyakit jiwa berat tapi ringan. Sayangnya dari 10 juta warga yang mengalami gangguan jiwa tersebut, yang sudah terlayani kesehatannya hanya sekitar 3 persen atau 300 ribu jiwa. Sisanya ada yang menempuh pengobatan tradisional," tutur Suryo. -Galamedia-
Share this article :
 
Support : Creating Website | Data Biografi | Mas Template
Copyright © 2011. Peristiwa Fenomena - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger