HUT Kota Cimahi 21 Juni 2013 - Di tengah banyaknya tantangan dan kendala, Kota Cimahi akhirnya mampu mempertahankan penghargaan Adipura sebagai lambang supremasi kota bersih dan sehat. Penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup itu akan diserahkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/6).Untuk keempat kalinya dalam lima tahun terakhir, Kota Cimahi mendapatkan penghargaan bidang kebersihan dan lingkungan hidup dari pemerintah pusat. Piala Adipura diterima Wali Kota Cimahi, Hj. Atty Suharti Tochija dari Menteri Lingkungan Hidup, Balthasar Kabuaya di Hotel Bidakara Jakarta, Senin (10/6).
Penyerahan Piala Adipura tersebut dilakukan pada puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup yang dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara Jln. Medan Merdeka Utara, Jakarta. Sebelumnya, Kota Cimahi meraih Adipura pada 2009, 2010, dan 2012.
Usai menerima Piala Adipura, Atty mengatakan, penghargaan dari pemerintah pusat itu merupakan hasil kerja keras segenap unsur masyarakat bersama jajaran Pemkot Cimahi dalam menciptakan kota bersih, hijau, asri, dan sehat. "Penghargaan ini merupakan kado bagi Kota Cimahi yang akan merayakan hari jadi ke-12 pada 21 Juni mendatang," kata Atty.
Wali Kota Cimahi, Hj. Atty Suharti Tochija mengatakan, penghargaan Adipura tersebut merupakan yang keempat kalinya diterima Kota Cimahi dalam lima tahun terakhir. "Ini sebuah prestasi dan harus terus diupayakan agar kebersihan menjadi budaya di masyarakat," katanya, usai menerima tim verifikasi dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di Aula Gedung A, Pemkot Cimahi, Jumat (7/6).
Menurut Atty, Kota Cimahi tidak akan meraih penghargaan Adipura tanpa keikutsertaan masyarakat dalam menjaga lingkungan hidup dan perilaku sehat. Hal itu, katanya, menjadi bukti warga Kota Cimahi sudah mengerti tentang kebersihan, keindahan, dan ketertiban kotanya. "Soal nilai Adipura apakah mengalami kenaikan atau menurun, kami belum mengetahuinya. Apalagi tantangan dalam meraih Adipura ini memang cukup besar," jelasnya.
Dikatakannya, Piala Adipura juga menjadi sebuah tantangan kepada warga untuk terus memelihara perilaku hidup bersih dan sehat serta menjaga lingkungan asri. Ia berjanji, Pemkot Cimahi akan terus berupaya mempertahankan tradisi Adipura melalui pengelolaan kebersihan dan lingkungan hidup secara berkelanjutan. "Kita juga sangat berharap tidak ada lagi masyarakat yang melakukan pembakaran atau membuang sampah sembarangan seperti ke aliran sungai dan di pinggir jalan," tuturnya.
Atty mengakui, tantangan ke depan dalam penanganan kebersihan tidaklah mudah. Sebab, produksi sampah di Kota Cimahi akan terus menerus bertambah. Karena itu, Atty memastikan, pengelolaan sampah dengan program 3R (reduse, reuse, dan recycle), pendirian bank sampah, akan kembali digalakan.
Kepala Bidang Kebersihan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Cimahi Ade Ruhiyat menambahkan, sebagai instansi yang memiliki kewenagan dalam pengelolaan kebersihan akan ikut mempertahankan penghargaan ini. "Masyarakat Cimahi yang berbudaya adalah masyarakat yang mampu memelihara lingkungan bersih dan sehat dengan pengelolaan sampah yang baik," paparnya.
Taman baru - Meskipun berhasil mempertahankan penghargaan Adipura, Atty menilai, Cimahi masih harus meningkatkan kebersihan dan penataan kota, di antaranya penataan taman dan hutan kota. Dalam semangat Adipura ini, Pemkot Cimahi telah menambah 12 taman baru. Dengan begitu, pada tahun 2013 ada 75 taman yang tersebar di seluruh kota dengan luas 57.499,10 meter persegi.
Kepala Pertamanan dan Pemakaman Dinas Kebersihan dan Pemakaman (DKP) Kota Cimahi, Zahra Binti M. Assegaf menyebutkan, 12 taman baru tersebut berada di median Jln. Mintarija, Jln. Amir Machmud, Jln. Cihanjuang, TPS Pasar Kuda, Jln. Sangkuriang, Pertigaan Jln. Sangkuriang, Bundaran Leuwigajah, Jln. Maharmartanegara (samping SMKN 1 Cimahi), Underpass Cibabat, sekitar Masjid Agung Cimahi, Padasuka, dan Jln. Pasar Antri Baru. -Galamedia-
