Headlines News :
Home » » Banjir Bandang Cisarua di Kabupaten Bandung Barat

Banjir Bandang Cisarua di Kabupaten Bandung Barat

Curah hujan yang tinggi dan terus menerus sejak Minggu (15/12/2013) hingga Senin (16/12/2013) mengakibatkan banjir bandang di wilayah Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandug Barat (KBB). Air sungai yang meluap tersebut merencam puluhan rumah, bahkan menelan satu korban jiwa.

"Hujan dari kemarin tidak berhenti. Biasanya sungai ini tidak masalah, tapi tidak menyangka kalau hujan semaleman membuat banjir," kata Sopiah (29) warga Tugumukti, Kecamatan Cisarua, KBB, kepada INILAH, Senin (16/12/2013).

Tokoh masyarakat Desa Jambudipa kecamatan setempat, Umay Sumarna mengungkapkan hal yang sama. Katanya, puluhan rumah rusak dan aktivitas pasar Barukai lumpuh sepanjang Senin ini. "Ini karena air sungai Barukai meluap. Ini baru pertama kali terjadi, biasanya tidak separah ini," ujarnya.

Di lokasi kejadian, Dharma Chairiana, staf kedaruratan dan logistik BPBD KBB sekaligus anggota TRC Prov Jabar menjelaskan, banjir bandang yang terjadi di Desa Jambudipa dan Desa Tugumukti, menyebabkan 3 rumah rusak berat, 4 rumah rusak sedang, dan 10 rumah rusak ringan.

"Selain itu, ada 1 orang meninggal dunia atas nama Agus usia 27 tahun, alamat Kp Nyalindung RT 03/10 Desa Tugumukti Kec Cisarua, KBB. Dia meninggal tertimpa material bangunan," terangnya kepada INILAH, Senin (16/12/2013).

Selain korban meninggal, satu orang warga mengalami luka-luka. Korban bernama Endin, warga Kampung Nyalindung RT 03/ 10 Desa Tugumukti Kec Cisarua, KBB. "Dia juga tertimpa material bangunan," tuturnya. Selain banjir bandang, dalam waktu yang nyaris bersamaan di sejumlah titik.

Banjir Bandang yang terjadi di Desa Barukai Kecamatan Cisarua
Kabupaten Bandung Barat (KBB) menerjang ratusan kios di pasar
tradisional setempat. Akibatnya, hingga Senin (16/12/2013) siang, aktivitas perdagangan lumpuh. Kerugian pun ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Salah satu pedagang Sembako di Pasar tersebut, Agus Sudrajat (40) mengaku, lebih dari separuh dagangannya raib diterjang banjir. Kerugiannya sekitar Rp30 juta-an.

"Sejak kemarin (Minggu, 15/12/2013) sekitar pukul 18.00 air sudah keliatan meluap dan masuk toko tengah malam," ujarnya saat ditemui INILAH, di sela membersihkan sisa dagangannya yang kotor. Sejumlah dagangannya hanyut oleh derasnya air, mulai dari beras, sabun, terigu, minyak goreng dan sejumlah kebutuhan pokok lainnya. "Alhamdulillah masih ada yang bisa diselamatkan," tandasnya.

Seorang pedagang kopi di pasar tersebut, Tana A (54) menuturkan hal yang sama. Meski nominal kerugiannya tidak terlalu besar, namun kejadian banjir bandang yang merendam ratusan kios itu membuatnya tidak bisa berjualan. "Baru bisa dagang siangan. Biasanya, sejak pukul 4 subuh udah ramai, hari ini hanya bersih-bersih dan membantu pedagang lain yang kondisinya parah. Semua kios terendam, termasuk toko emas," bebernya.

Pemilik toko kelontongan yang lokasinya di luar pasar, Usep Sukarya (56) ikut merasakan hal yang sama. Dagangannya terendam air sepanjang malam tadi. "Boro-boro bisa dagang, yang ada kita gotong royong membersihkan kios dan aliran air di sungai ini," terangnya.

Sementara itu, dari pantauan INILAH, lokasi sungai yang berdekatan dengan pasar, rumah penduduk, dan Sekolah Polisi Negara (SPN) penuh dengan sampah. Hingga Senin sore, para pedagang dan warga setempat membersihkan sungai dan lapak dagangannya. Beberapa pedagang juga terlihat sibuk membersihkan barang dagangan yang kotor terendam air bercampur lumpur.

Share this article :
 
Support : Creating Website | Data Biografi | Mas Template
Copyright © 2011. Peristiwa Fenomena - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger