Headlines News :
Home » » Kontroversi Film Soekarno Indonesia Merdeka

Kontroversi Film Soekarno Indonesia Merdeka

Soekarno berhasil mengguncang podium dan berteriak, "Kita Harus Merdeka Sekarang!!!" Akibatnya dia terpaksa harus dipenjara karena dituduh menghasut dan memberontak seperti Komunis. Tapi keberanian Soekarno nggak pernah hilang. Dia makin menggugat, dia terus melawan sampai akhirnya diasingkan ke Ende dan Bengkulu.

Di kota itu Soekarno istirahat sejenak dari politik dengan mengajar di sebuah sekolah. Dia jatuh cinta dengan gadis muda bernama Fatmawati. Padahal saat itu Soekarno masih menjadi suami Inggit Garnasih. Inggit harus rela melihat sang suami tercinta jatuh cinta dengan gadis lain. Ditengah masalah rumah tangganya, Jepang datang memulai peperangan Asia Timur Raya.

Belanda kalah oleh Jepang dan kemerdekaan Indonesia sepertinya sudah di depan mata. Sementara itu Hatta dan Sjahrir, lawan politik Soekarno dimasa muda mengingatkan bahwa Jepang nggak kalah sadisnya dengan Belanda. Tapi Sukarno punya sudut pandang berbeda.

Rilis : 11 Desember 2013
Genre : Drama, Sejarah
Sutradara : Hanung Bramantyo
Produksi : Multivision Pictures
Pemain : Ario Bayu, Lukman Sardi, Maudy Koesnaedi, Tika Bravani, Agus Kuncoro, Ferry Salim, Tanta Ginting, Nelly Sukma, Widi Dwinanda, Matias Muchus

Komentar Rachmawati Soekarno Putri :

Kekecewaan Rachmawati Soekarnoputri memuncak ketika rumah produksi Multivision Plus kekeuh menayangkan film Soekarno: Indonesia Merdeka di bioskop sejak Rabu, 11 Desember 2013. Padahal, sejak jauh-jauh hari, Rachmawati menghimbau agar film berdurasi 2 jam 17 menit itu tidak diputar dan diedarkan. Rachmawati menilai, film garapan Hanung Bramantyo itu telah menurunkan harkat dan martabat Bung Karno sebagai Bapak Bangsa.

"Film Soekarno itu memalukan. Sejak awal pembuatan skenario, sudah terjadi pelecehan terhadap Bung Karno. Mereka hanya bicara komersil atas nama Soekarno," kata Rachmawati saat jumpa pers di Universitas Bung Karno, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (12/12/2013). Banyak hal yang dikritisi Rachmawati. Salahsatunya soal adegan dimana Soekarno mendiktekan Bung Hatta saat perumusan naskah proklamasi.

"Padahal naskah proklamasi dibuat oleh Bung Hatta, bukan Bung Karno. Ini terjadi pemutarbalikkan fakta," jelas Rachmawati. Adegan lain yang dikritik ialah saat Soekarno diam saja menyaksikan seorang wanita Indonesia yang hanya memakai (maaf) kutang sedang memijat pimpinan tentara Jepang."Terjadi pendegradasian terhadap tokoh Bung Karno. Makanya saya berkali-kali menghimbau untuk stop buat film ini. Dia setuju batalkan perjanjian, berarti film ini batal demi hukum. Tapi ternyata tetap diputar," tandas Rachmawati.

Rachmawati Soekarnoputri (62) merasa dilangkahi Hanung Bramantyo (38) dan Raam Punjabi terkait film tentang perjuangan Soekarno. Rachmawati menilai Hanung dan Raam tidak menepati kerjasama. Bahkan, sejak awal proses persiapan, film ini telah melecehkan Soekarno. "Semua cerita diputarbalikkan di skenario film, bukan menceritakan kebesaran Soekarno, tapi ketokohan Tan Malaka dan Syahrir" kata Rachmawati saat ditemui di Universitas Bung Karno, Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta Pusat, Kamis (12/12/2013) kemarin.

Saat mendengar isi cerita film Soekarno, Rachmawati juga keberatan. Misalnya, cerita Hanung yang menggambarkan naskah proklamasi disusun bersama-sama antara Soekarno dan Hatta. Adegan itu ditolak Rachmawati. Begitu juga adegan saat Soekarno ditempeleng Kempetai (tentara Jepang) dan terjatuh. "Banyak informasi dan cerita dalam film Soekarno yang menyesatkan. Saya keberatan!" ujar adik kandung Megawati Soekarnoputri dan pendiri Yayasan Bung Karno tersebut yang sejak awal tak setuju Ario Bayu sebagai Soekarno.

Share this article :
 
Support : Creating Website | Data Biografi | Mas Template
Copyright © 2011. Peristiwa Fenomena - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger