Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus), Mayor Jenderal Doni Monardo menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya satu dari 4 anggota TNI AU yang dikeroyok anak buahnya. Dia berjanji akan menanggung sepenuhnya biaya pengobatan serta menyantuni keluarga korban yang tewas.
"Kami segenap keluarga besar Kopassus ikut berbelasungkawa sebesar-besarnya terutama keluarga korban termasuk yang dirawat, kami juga akan bertanggung jawab menanggung biaya pengobatan sampai sembuh. Kami juga akan memberi santunan kepada keluarga yang ditinggalkan," ujar Doni saat dihubungi wartawan di Jakarta, Selasa (2/6).
Untuk menuntaskan kasus tersebut, Doni menyatakan sudah menyerahkan para pelaku melalui Detasemen Polisi Militer (Denpom) TNI. Dia pun berjanji akan melakukan evaluasi terhadap aktivitas anak buahnya di luar jadwal latihan.
"Kami masih melakukan pendalaman jumlah anggota yang terlibat dalam peristiwa tersebut, namun lima di antaranya sudah diserahkan ke Denpom untuk diperiksa," ujar Doni saat dihubungi wartawan di Jakarta, Selasa (2/6).
Seperti diketahui, pengeroyokan itu terjadi usai acara reunian di Kompleks Bandara Adisumarmo, Sukoharjo. Setelah acara itu, sebanyak 17 orang keluar untuk mencari hiburan di sebuah kafe.
Setelah itu empat orang melanjutkan karaoke di kawasan Solo Baru, Grogol, Sukoharjo. Saat itulah terjadi perselisihan antara empat orang tersebut dengan 25 orang yang diduga anggota aparat.
Komandan Jenderal (Danjen) Komando Pasukan Khusus, Mayjen TNI Doni Monardo turut berbelasungkawa atas meninggalnya anggota TNI Udara Serma Zulkifli pascaperkelahian dengan anggota Grup-2 Kopassus Kandang Menjangan, di Sukoharjo, Jawa Tengah, pada Minggu (31/5) dini hari. Bahkan Danjen akan memberikan uang santunan Rp 100 juta kepada keluarga korban.
Berdasarkan informasi dari Dinas Penerangan Kopassus, Selasa (2/6) malam, uang santunan sebesar Rp 100 juta akan diberikan kepada istri almarhum Serma Zulkifli. Sedangkan korban yang masih dalam perawatan akan ditanggung sepenuhnya oleh Kopassus.
"Bagi korban yang saat ini di rawat di rumah sakit akan membantu biaya pengobatan sampai sembuh," kata Danjen Kopassus.
Dengan kejadian tersebut Danjen Kopassus menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh anggota TNI AU dan keluarganya. Sementara itu terkait kedatangan jenazah di bandara Halim Perdanakusuma, disambut Wadanjen Kopassus Brigjen TNI Santos G Matondang dan sejumlah staf.
Doni menyatakan menyesalkan kejadian. Dia berjanji akan memproses sesuai dengan hukum yang berlaku secara transparan dan tidak akan ditutup-tutupi.
Sebagaimana diketahui telah terjadi perkelahian pada hari Minggu (31/5) pukul 02.45 WIB di Bima Karaoke Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo antara oknum anggota Grup 2 Kopassus dengan anggota TNI AU Adisumarmo Solo yang mengakibatkan seorang meninggal dunia di rumah sakit dan 3 lainnya mengalami luka-luka.
Sebanyak lima anggata Grup 2 Kopassus yang diduga terlibat sudah diserahkan ke Denpom Solo guna diproses lebih lanjut. Sumber : Merdeka