Demo 4 November 2016 Akan Dihadiri 500 Ribu Orang. Munarman, Koordinator Aksi Gerakan Nasional Pembela Fatwa MUI, mengatakan demonstrasi di depan Istana Presiden, Jumat, 4 November 2016, tetap akan terlaksana. Ia mengklaim aksi tersebut akan diikuti oleh 500 ribu peserta dari elemen ormas Islam. Aksi akan dimulai dengan salat Jumat bersama di Masjid Istiqlal. Setelah itu, massa akan bergerak menuju Istana Presiden. Dalam situs web milik Ketua FPI Rizieq Shihab, Habibrizieq.com, dituliskan bahwa peserta aksi ada kemungkinan akan menginap di sekitar Istana.
Mereka diminta menulis surat wasiat untuk keluarga sebelum berangkat menjalankan aksi. Menurut Munarman, pihaknya ingin meminta Presiden Joko Widodo menangkap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Munarman mengatakan Ahok telah menistakan agama dan melanggar Pasal 156 A KUHP sehingga perlu ditangkap. Sekitar 100 orang telah melaporkan Ahok kepada polisi terkait dengan dugaan tersebut. Ini adalah demonstrasi kedua mereka. Aksi serupa berlangsung sekitar dua pekan lalu. Dalam aksi itu, massa acap kali menyerukan akan membunuh Ahok karena dianggap melecehkan Islam. Menanggapi aksi kedua nanti, polisi pun rencananya akan menjaga ketat aksi tersebut.
Banyak isu berhembus demo besar-besaran dari Ormas Islam di dalam dan luar ibu kota pada Jumat (4/11/2016) nanti tepatnya di Istana Merdeka, Bareskrim, dan Balaikota DKI akan berakhir rusuh dan bentrok. Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Boy Rafli Amar menepis hal tersebut. Jenderal bintang dua ini meminta warga Jakarta tetap tenang dan mempercayakan pengamanan ke Polri, dalam hal ini Polda Metro Jaya. Boy Rafli Amar melanjutkan unjuk rasa adalah suatu bentuk ekspresi menyampaikan pendapat yang wajib diberikan pengamanan dan pengawalan oleh kepolisian. Sehingga pihaknya meminta para koordinator lapangan untuk menyampaikan pemberitahuan aksi menyoal jumlah massa, alat peraga, titik kumpul hingga tuntutan.
Jajaran Kepolisian RI melakukan rapat internal pengamanan jelang pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak di seluruh daerah di tanah air. Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar menjelaskan, salah satu pembahasan dalam rapat tersebut terkait pengamanan aksi massa yang akan berlangsung pada 4 November 2016. Boy mengatakan, pihak kepolisian belum mendapatkan informasi jumlah massa yang akan melakukan aksi pada tanggal tersebut. Namun, mengandalkan sejumlah informasi dari intelijen, pihaknya tengah mengumpulkan informasi tersebut. Adapun pihak kepolisian, kata Boy akan melakukan tindakan persuasif untuk mencegah terjadinya tindakan anarkistis yang akan dilakukan pengunjuk rasa.
Kepolisian akan berkoordinasi dengan tokoh agama, hingga perangkat kerja daerah agar aksi massa berjalan aman. Sebelumnya, untuk mengamankan aksi tersebut, Mapolda Metro Jaya berencana mengerahkan 7.000 personel polisi yang juga diperbantukan dari TNI. Aksi unjuk rasa tersebut merupakan aksi lanjutan yang digelar pada Jumat (14/10/2016). Saat itu, massa melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Bareskrim dan Balai Kota DKI Jakarta. Para pengunjuk rasa mengkritik gaya kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.