Semua penggemar Manchester United yang ada di Indonesia tentu sangat kecewa ketika The Red Devils batal berkunjung ke tanah air, pada 2009 lalu. MU sebenarnya sudah merencanakan akan menyambangi Indonesia untuk melakukan tur Asia. Namun mereka membatalkan kunjungannya akibat bom yang meledak di Hotel JW Mariott dan Ritz-Carlton.
Tragedi tersebut terjadi dua hari sebelum rencana kedatangan MU di Hotel Ritz-Carlton, yang akan melakukan pertandingan dengan tim Indonesian All Star pada 20 Juli 2009. Sementara itu, tim Indonesian All Star yang sedang menginap di Hotel JW Marriot selamat dari bom. Usai mengetahui kabar peledakan bom di Indonesia, MU langsung mengumumkan bahwa mereka batal berkunjung ke Indonesia.
Akan tetapi, kejadian tersebut menjadi pengalaman emosional bagi sebagian United Indonesia, khususnya sang ketua umum Sahrial Muharam, yang tinggal di Bandung. Pria yang biasa disapa Moris itu justru berkunjung ke Jakarta dengan menggunakan satu bus besar, bersama anggota United Indonesia lain yang berasal dari Kota Kembang. Begitu juga dengan ratusan member United Indonesia dari kota lain.
Agenda nonton bareng MU di Stadion Utama Gelora Bung Karno berubah menjadi acara "tabur bunga" dilokasi meledaknya bom, dengan pengawalan ketat dari pihak kepolisian Polda Metro Jaya. Momen tersebut ternyata menyita perhatian media asing, karena Moris datang bersama ratusan member United Indonesia.
Berita dan foto tentang kegiatan United Indonesia serentak beredar di mancanegara. "Disaat semua orang menghindari tempat kejadian, penggemar MU yang tergabung dalam United Indoesia dengan gagah berani malah mendatangi TKP untuk melakukan tabur bunga. Itulah kami, United Indonesia,” kata Moris.
Meski merasa sedih karena MU batal hadir dan terutama berduka terhadap korban bom, Moris mengaku memiliki suatu kebanggan tersendiri .“Yang paling membanggakan adalah foto saya saat menabur bunga terpampang di Reuters sebagai headline,” ujar Moris.
Manusia adalah makhluk sosial. Setiap individu pasti membutuhkan individu lain demi menjaga kelangsungan hidup. Hidup yang baik adalah hidup yang berada dalam keseimbangan. United Indonesia sadar akan hal tersebut. Sebagai kelompok individu, mereka selalu peduli akan kondisi lingkungan sekitar.
United Indonesia memiliki slogan “Be United! Be Social!” untuk lebih peduli terhadap sesama. Jika nonton bareng, futsal, dan tur atau gathering bertujuan untuk mempererat silaturahmi, kegiatan sosial yang dilakukan United Indonesia bertujuan untuk berbagi rasa kepedulian.
Kegiatan sosial yang pernah dilakukan United Indonesia di antaranya solidaritas “Gelang Merah”. Kegiatan tersebut bekerja sama dengan Yayasan Tunas Cendekia, yang bergerak dalam bidang sosial dan pendidikan, dengan mengumpulkan dana, buku, seragam sekolah, alat tulis, dan lainnya.
Selain bergerak cukup aktif di bidang sosial bagi pendidikan, United Indonesia juga ikut berpartisipasi dalam membantu warga yang mengalami musibah, baik bencana banjir maupun gempa. Contohnya ketika gempa di Yogyakarta beberapa tahun silam, United Indonesia turun ke jalan untuk mengumpulkan dana, makanan, minuman, obat-obatan, dan pakaian.
Saat bulan Ramadan tiba, United Indonesia selalu melakukan kegiatan ”Sahur on The Road”, dengan membagi-bagikan makanan dan minuman untuk sahur bagi mereka yang membutuhkan. “Sahur on The Road selalu diadakan setiap tahun,” ujar Sahrial Muharam, Ketua Umum United Indonesia, kepada Tempo, Kamis, 9 Mei 2013.
Salah satu hal yang patut dicontoh dari United Indonesia adalah peduli terhadap fans dari rival klub mereka, yaitu Liverpool. Meski di atas lapangan kedua klub bersaing, bahkan kedua suporter dikenal tak akur, hal tersebut tak menyurutkan rasa kepedulian United Indonesia. “Ketika itu, ada salah satu anggota Big Reds Indonesia menderita sakit keras, kami menghimpun dana untuk membantu dia,” tutur Moris--sapaan akrab Sahrial Muharam. - tempo.co