Pilkada Donggala Dua Putaran - Putaran kedua Pilkada Donggala digelar 18 November 2013. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah akhirnya memutuskan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Donggala 2013 Sulawesi Tengah, dua putaran. Putaran kedua ini terpaksa digelar lantaran tidak ada satupun kandidat yang memperoleh suara di atas 30 persen.
Rapat pleno hasil rekapitulasi perhitungan suara yang di gelar KPU di ruang Kasiromu kantor Bupati Donggala, Senin (16/9/2013) menunjukkan, dua pasangan calon bupati dan wakil bupati, yakni pasangan drg Anita Bugiswaty Noerdin MKes-Abd Chair A Machmud serta pasangan Kasman Lassa - Vera E Laruni memperoleh suara yang tidak terpaut jauh. Pasangan Anita- Abd Chair meraih yakni 34,970 ribu (23,7 persen) dan Kasman-Vera memperoleh 37.943 (25,7 persen).
Hasil perhitungan suara ini dihadiri tujuh dari delapan pasangan calon yang ada. Sementara pasangan Kasman-Vera tidak bisa hadir. Calon Anita Bugiswaty Noerdin menyatakan menerima hasil rekapitulasi KPU. "Untuk selanjutnya kami akan melakukan konsolidasi tim untuk putaran kedua. Dan saat ini tim sukses sementara mematangkan rencana koalisi," kata Anita. Menurutnya, lima pasangan calon yang memperoleh suara sedikit dipastikan akan berkoalisi dengan pasangan Anita- Abd Chair.
Pertempuran medan politik di Donggala setidaknya ada beberapa garis politik yang bisa dicermati. Pertama, garis birokrasi. Dari calon yang kemungkinan terhempas. Dua diantaranya memiliki hubungan batin birokrasi dengan Bupati Donggala. Kedua, garis emosional kedaerahan. Garis politik ini juga tidak bisa diabaikan dalam perebutan kekuasaan. Muara dukungan ke Kasman/Vera atau ke Anita/Chair sangat tergantung bagaimana kedekatan personal di antara calon yang lain.
Dari calon yang kemungkinannya terhempas, dua pasang diantaranya lahir dari poros perseorangan. Perolehan suaranya tidak bisa dipandag remeh. Status pencalonannya juga sama dengan Kasman/Vera, jalur perseorangan. Boleh jadi, karena ikatan nasib itu mereka mendukung ke Kasman/Vera. Tapi tidak ada jaminan, karena politik bukan matematika. Boleh jadi iya, boleh jadi sebaliknya.
Ketiga, garis isu politik lokal. Isu yang paling dahsyat dalam Pilkada Donggala adalah pemekaran pantai barat. Ini jadi jualan politik yang membiuskan. Hampir semua calon menjadikan ini isu sentral. Hanya saja kemungkinan kadarnya yang berbeda. Semua punya jasa dan sedang berusaha membangun jasa baru. Akhirnya nanti semua berpulang ke rakyat. Siapa yang pantas mereka pilih. Kemana arah dukungan pasang calon bupati lain yang tereliminasi dan siapa yang paling digadang diantara dua pasang pemenang tesebut. Kave atau Doamu.