Headlines News :
Home » » Piala Dunia 2014 - Prancis vs Jerman

Piala Dunia 2014 - Prancis vs Jerman

Piala Dunia 2014 - Prancis vs Jerman. Angin positif berhembus menuju kubu Prancis jelang laga perempat final kontra Jerman, di Estádio do Maracana, Rio de Janeiro, Jumat (3/7) malam ini. Modal tersebut tak hanya dari persiapan teknis, melainkan juga dari sisi tradisi.

Takdir mengatakan tim nasional Prancis bisa menembus babak semifinal Piala Dunia atau lebih setelah lolos dari babak 16 besar. Soliditas tim asuhan Didier Deschamps akan menjadi modal mereka untuk menjegal langkah Jerman, yang berhasil menembus babak semifinal pada tiga perhelatan terakhir.

Prancis memiliki catatan bagus di Piala Dunia jika berhasil melewati babak perdelapanfinal. Mereka selalu sukses menembus babak semifinal, bahkan final, pada lima edisi. Les Bleus melakukan itu pada 1958, 1982, 1986, 1998, dan 2006. Bahkan, pada 1998 Prancis, mereka berhasil menjadi juara setelah menaklukkan juara bertahan, Brasil.

Bukan tidak mungkin takdir itu berlanjut pada Piala Dunia 2014. Segala permasalahan yang terjadi pada empat tahun lalu di Afrika Selatan bak hilang ditelan bumi. Kali ini Prancis mengarungi turnamen dengan tim yang lebih solid dan jauh dari konflik internal.

Kapten sekaligus penjaga gawang Prancis, Hugo Lloris, mengatakan kekuatan mental timnya terlihat dari warna permainan timnya yang tidak berubah meski terjadi pergantian permainan. Menurut kiper Tottenham Hotspur tersebut, ketika sebelas pemain pertama pilihan Didier Deschamps tidak mampu menghadirkan perubahan, ada pemain lain yang bisa melakukannya. Contoh terakhir adalah ketika penyerang pengganti, Antoine Griezmann, membuat bek Nigeria, Joseph Yobo mencetak gol bunuh diri pada babak 16 besar.

Perjalanan Prancis ke babak perempat final termasuk mulus. Meski gagal meraih poin sempurna pada fase grup, Prancis belum pernah menelan kekalahan. Hanya Ekuador yang sanggup menahan imbang mereka. Secara keseluruhan, sepanjang 2014, Les Bleus meraih enam kemenangan dan dua kali imbang dari delapan laga internasional.

Hingga babak 16 besar, Les Bleus telah mencetak 10 gol. Torehan gol Prancis lebih baik satu gol dibanding Jerman. Jumlah gol yang dicetak Prancis hanya kalah dua gol dari Belanda, tim tersubur hingga babak 16 besar, dan satu gol dari Kolombia.

Performa Prancis dalam menjebol gawang lawan juga berjalan sebanding dengan ketangguhan lini pertahanan mereka. Hingga babak 16 besar gawang Hugo Lloris baru kemasukan dua kali. Satu-satunya tim yang mampu menjebol gawang Prancis adalah Swiss pada fase grup. 

Secara keseluruhan, gawang Prancis baru kemasukan tiga kali sepanjang 2014. Tim lain yang mampu melakukan itu adalah Paraguay ketika menahan imbang Prancis 1-1 pada awal bulan lalu.

Laga antara Prancis melawan Jerman juga berbumbu balas dendam. Sepanjang sejarah Piala Dunia, kedua tim baru tiga kali bertemu. Secara beruntun Jerman mengandaskan Prancis pada babak semifinal Piala Dunia 1982 dan 1986. Satu-satunya kemenangan Prancis terjadi pada perebutan juara ketiga Piala Dunia 1958. Ketika itu Prancis menang 6-3 melalui torehan empat gol Just Fontaine.

Dari ketiga pertemuan itu, momen yang paling pahit bagi Prancis adalah Piala Dunia 1982 di Spanyol. Ketika itu Prancis unggul 3-1 pada masa perpanjangan waktu, namun kemasukan dua gol dan kandas melalui adu tendangan penalti.

Mantan pemain tim Ayam Jantan, Maxime Bossis, menjadi salah satu saksi hidup kedua laga tersebut. Bossis secara terang-terangan akan menyaksikan laga Prancis melawan Jerman dengan mengusung keinginan membalaskan dendam. Bossis meminta Deschamps untuk membalaskan dendam di Sevilla, 32 tahun silam.

Didier Deschamps berusaha mengurangi tensi pertandingan. Kapten Prancis ketika menjuarai Piala Dunia 1998 itu mengatakan, dirinya tidak ingin membawa peristiwa 32 tahun silam kepada para pemainnya. Bagi mantan pelatih Juventus, AS Monaco dan Marseille ini, para pemainnya saja belum lahir ketika pertandingan itu berlangsung.

Senada dengan Deschamps, pelatih Jerman, Joachim Low, menegaskan tidak ingin membicarakan Piala Dunia 1982. Namun Loew menyebut duel antara Prancis melawan Jerman selalu menjadi laga klasik karena kerap menghadirkan situasi dramatis dan tensi tinggi.

Sepanjang sejarah Prancis dan Jerman, mereka telah 25 kali bertemu sebelumnya, terhitung sejak 1931. Dari 25 pertemuan itu Les Bleus 11 kali meraih kemenangan, berbanding sembilan kali yang dicatatkan der Panzer. Sejak 1987, Prancis baru kalah sekali dari tujuh laga kontra Jerman. Dalam kurun waktu itu Prancis lima kali meraih kemenangan. Jerman baru sanggup mengalahkan Prancis pada laga persahabatan Februari tahun lalu di Paris dengan skor 2-1.

Jerman berpeluang kembali mengulangi kemenangan tahun lalu di Rio De Janeiro. Kemenangan tidak bisa ditawar mengingat der Panzer selalu dibayang-bayangi ekspektasi tinggi setiap kali tampil di Piala Dunia. Pada delapan edisi terakhir, sejak Piala Dunia 1982, Jerman enam kali menembus babak final. Dalam kurun waktu itu pencapaian terburuk Jerman adalah babak perempat final (1998 dan 1998). Jerman sekali menjadi juara (1990) dan tiga kali menjadi runner up (1982, 1986, dan 2002).

Jerman menghadapi permasalahan di lini belakang jelang melawan Prancis. Bek sayap kanan, Shkodran Mustafi, sudah pasti tidak bisa memperkuat tim setelah mengalami cedera paha serius ketika melawan Aljazair. Bek tengah Mats Hummels juga belum menunjukkan tanda-tanda kebugaran ideal untuk tampil. Joachim Low bersikukuh tidak akan mengembalikan kapten Philipp Lahm ke posisi Mustafi.
Lini pertahanan Jerman mendapat sorotan ketika menghapi Aljazair. Pertahanan mereka begitu terbuka sehingga memaksa penjaga gawang Manuel Neuer mendadak menjadi libero tim. Menurut Opta, pemain Bayern Muenchen itu tercatat melakukan 19 sentuhan bola di luar kotak penalti. Catatan Tribun, Neuer empat kali menyapu bola di luar sarangnya.

Libero legendaris Jerman, Franz Beckenbauer, mengakui kepiawaian Neuer dalam melakukan sapuan, namun Der Kaiser menilai hal tersebut bisa menjadi buah simalakama. Sapuan Neuer bisa berujung pelanggaran berat yang memaksa wasit mencabut kartu merah. 
Ketidakstabilan lini pertahanan Jerman bisa menjadi peluang bagus Prancis untuk mencetak gol. Selain bertumpu pada Karim Benzema dan Olivier Giroud di lini depan, Les Bleus memiliki pemain-pemain dari lini kedua yang mampu menyumbangkan gol. 
Blaise Matuidi, Moussa Sissoko, Mathieu Valbuena, dan Paul Pogba merupakan deretan gelandang Si Biru yang mengukir gol selama di Brasil. Nama terakhir sedang menjadi sorotan setelah mencetak gol ke gawang Nigeria dan bisa menutup pertandingan dengan torehan dua gol.

Sumber : TribunNews

Share this article :
 
Support : Creating Website | Data Biografi | Mas Template
Copyright © 2011. Peristiwa Fenomena - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger