Headlines News :
Home » » Pilpres 2014 - Media jadi Corong Propaganda

Pilpres 2014 - Media jadi Corong Propaganda

Pilpres 2014: Ketika media jadi corong propaganda. Stasiun televisi, media cetak, dan elektronik disorot independensinya. Jumlah kandidat presiden yang bertarung tahun ini berkurang dari Pilpres 2009, tapi menurut masyarakat jumlah televisi bertambah dengan kehadiran "TV Prabowo" dan "TV Jokowi." Dua televisi yang mendapat julukan tersebut adalah stasiun berita TVOne dan Metro TV.

Label itu melekat bukan tanpa sebab, karena berdasarkan data Komisi Penyiaran Indonesia, sepanjang periode 19-25 Mei saja, Metro TV yang dimiliki oleh politisi Partai Nasdem Surya Paloh, menyiarkan 184 kali berita tentang pasangan capres nomor dua Joko Widodo-Jusuf Kalla dengan durasi total 3.577 detik.

Sementara itu, berita tentang Prabowo-Hatta hanya diputar 110 kali dengan durasi 14.561 detik.
Sebaliknya pada periode yang sama TVOne yang dimiliki oleh politisi Golkar Aburizal Bakrie menyiarkan 153 kali pemberitaan tentang Prabowo-Hatta dengan durasi 36.561 detik.

Pemberitaan tengang Joko Widodo-Jusuf Kalla hanya ada 77 kali dengan durasi 10.731 detik.
Pada 9 Juni lalu, KPI telah menurunkan surat teguran untuk kedua stasiun televisi tersebut.
Namun KPI bukan menyoroti porsi pemberitaan yang tidak berimbang, melainkan menekankan adanya pelanggaran atas perlindungan kepentingan publik dan netralitas isi program siaran jurnalistik pada tanggal 4 Juni terkait dua pasang kandidat.

Pimpinan redaksi kedua stasiun televisi tidak bisa dihubungi untuk dimintai tanggapan tetapi menurut Danang, kedua petinggi televisi tersebut sudah menyatakan menerima teguran tersebut dan berjanji akan menjaga netralitas pemberitaan.

#Selengkapnya : BBC Indonesia

Share this article :
 
Support : Creating Website | Data Biografi | Mas Template
Copyright © 2011. Peristiwa Fenomena - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger