Jembatan penghubung Gedung Arsip dan Perpustakaan DKI Jakarta di Taman Ismail Marzuki ambruk. Peristiwa itu menewaskan empat orang dan lima orang lainnya terluka berat, yang langsung dilarikan ke Rumah Sakit PGI Cikini. Menurut Supri (35), salah satu pekerja bangunan di sana, ambruknya jembatan penghubung terjadi sekitar pukul 06.00. "Tadi pagi kayak ada gempa gitu. Kedengaran banget suaranya," kata dia, Jumat (31/10/2014).
Salah satu petugas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jakarta Pusat, Sudarno, mengatakan, pihaknya menerima laporan sekitar pukul 06.00. Hingga saat ini belum dipastikan penyebabnya dari robohnya jembatan. Namun, ia memperkirakan ambruknya jembatan diakibatkan oleh tidak adanya penyangga yang kuat pada konstruksi bangunan tersebut. "Belum ada penyangganya, makanya roboh," kata dia.
Penyangga, kata dia, belum dipasang karena jalan yang berada di bawah jembatan masih sering digunakan untuk akses jalan. Maka, proses pengecoran yang dilakukan pada Kamis (30/10/2014) malam menambah beban pada jembatan dan akibatnya bangunan pun roboh. Hingga pukul 12.00, tim penolong masih mencari dua orang tewas yang masih berada di antara puing-puing. Sementara itu, korban tewas lainnya dibawa ke kamar mayat Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk keperluan visum dan otopsi.
Pantauan Kompas.com di lokasi kejadian, bangunan jembatan yang baru berupa kerangka tampak amburadul. Kayu-kayu dan besi bangunan setinggi sekitar 10 meter yang ambrol berserakan di tanah. Sekitar bangunan tersebut sudah dipasang garis polisi. Beberapa mobil pemadam kebakaran tampak terparkir di depan bangunan yang berada persis di samping Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi DKI Jakarta tersebut.
Dua korban luka-luka dari peristiwa jembatan runtuh di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, sudah dipulangkan dari Rumah Sakit (RS) PGI Cikini, Jumat (31/10/2014). Sementara itu, tiga korban lainnya masih menjalani perawatan. Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip DKI Jakarta Agus Suradika mengatakan, total jumlah korban adalah sembilan orang. Dua korban meninggal sudah dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. "Dua orang lagi masih tertimbun. Mudah-mudahan tidak bertambah lagi," kata Agus, Jumat (31/10/2014). Para korban merupakan para pekerja proyek yang kebanyakan berasal dari Semarang dan Purwodadi, Jawa Tengah.
Lima korban luka-luka, yaitu Wanto, Bayu, Imam, Harto dan Agung. Sementara itu, korban-korban yang tewas bernama Nur Ucup, Arden (17), Harno (43), dan Budi (25). Dua korban tewas, Nur dan Arden, saat ini masih dalam proses pencarian. Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Subejo mengatakan bahwa pihaknya saat ini masih melakukan penyisiran. "Petugas agak kesulitan karena material cor sudah mengeras," kata dia. Diketahui, jembatan penghubung antara Gedung Perpustakaan dan Gedung Arsip tersebut baru saja menjalani proses pengecoran pada Kamis (30/10/2014) pukul 22.00, dan ambruk sekitar pukul 06.00 hari ini. - Kompas