22 Oktober 2014 - Kami satu tim 6 orang mendaki Gunung Semeru. Start dari Ranu Pani pukul 2 siang, berjalan dengan santai dan bahagia hingga sampai di Ranu Kumbolo (rakum) sekitar pukul 7 malam. Setup 2 tenda, makan malam dan tidur.
Tanggal 23 Oktober
09:05 - Kami meliat sampah sekitar 15 meter di belakang shelter rakum terbakar, tidak ada yang tahu asal api dari mana..
09.20 - Letusan tabung gas Hi-cook pertama dari sumber terbakarnya sampah. Ketika itu kami hanya kaget sementara dan tidak mengira bahwa letusan itu akan menyebaban hangusnya rakum.
09.47 - Beberapa porter, guide dan pendaki mulai berlarian memadamkan api yang kian membesar, bersenjatakan tongkat kayu, nesting dan aqua botol untuk membawa air dan memadamkan api. Saat itu hanya ada 4 tenda berdiri.
Niat kami melanjutkan pendakian menuju kali mati - puncak mahameru harus kamrlakan kala itu, memadamkam api di ranu kumbolo menjadi prioritas kami meskipun harus dibayar dengan resiko mati lemas karena asap hitam. Para pendaki bersenjatakan tongkat kayu, nesting dan botol sadar bahwa besar pasak daripada tiang. Api terlalu besar untuk dipadamkan dengan peralatan seadanya ini. Lelah, keringat dan asap pekat benar2 membuat kami kelelahan sedangan api semakin meluas tak terjangkau.
Maaf, berfoto kala itu satu-satunya yang menjadi penghibur dan penyemangat di tengah ketakutan dan ketidakberdayaan kami menghadapi si jago merah yang perlahan melahap savana rakum. Keringat bercampur debu dan arang benar2 membuat tenaga kami terkuras. Api tak kenal lelah, kian membesar dan meluas hingga ke puncak bukit di sebelah utara, selatan, membakar mulai dari savana latar ombo hingga ayak2 bahkan watu rejeng. Letusan-letusan dari tabung gas terus terjadi hingga sore hari, pepohonan tumbang dari atas bukit.
20.12 - Saya dan beberapa pendaki masih mencoba dengan sekuat tenaga, mendaki bukit2 di sekitar shelter demi memadamkan api, hingga pukul 22.21 tenaga kami memaksa kami untuk istirahat.
24 Oktober 2014
07.17 - Logistik kami mulai menipis, hingga kami terpaksa harus meninggalkan rakum dan savananya yang telah menghitam dimakan api.
Di depan kami, sebelah timur shelter rakum, asap masih pekat mengepul. Kami berjalan menuju pos 4, di sebelah utara kami lihat jalur ayak2 telah rata oleh savana yang terbakar sayang kami tidak sempat mengambil gambar. Ituah tadi sepenggal kisah dari kami para pendaki yang terjebak dalam kebakaran rakum. Satu pesan buat para kaskuser. Apapun yang terjadi, tolong jangan membakar apapun di gunung kecuali semangat! jangan meninggalkan apapun kecuali jejak.. jangan mengambil apapun kecuali gambar. Lestari Alam Indonesia!!! #Sumber: http://m.kaskus.co.id/thread/544ca2c514088d59158b456d/ranu-kumbolo-membara