BBM Dikabarkan Naik, Antrean Kendaraan di SPBU Capai 2 Kilometer. Adanya kabar rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) membuat sebagian besar warga di Kolaka, Sulawesi Tenggara, panik. Semua stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kota Kolaka, Senin (17/11/2014), dipadati ratusan kendaraan yang mengantre untuk mengisi BBM. Panjang antrean mencapai dua kilometer.
Salah seorang pengendara, Jono, mengaku sengaja mengisi BBM sebagai antisipasi dari kenaikan harga BBM. Dia meluangkan waktu untuk ikut antre demi menjamin terpenuhinya kebutuhannya jika harga BBM betul-betul naik.
"Kalau saya memang persiapan dipakai jangka panjang kalau BBM betul naik Pak. Bayangkan kalau naik sampai Rp 10.000 per liter. Mending kita beli hari ini," ungkapnya.
Di tempat yang sama, salah satu pengelola SPBU Km 2 Kolaka, Taha, mengatakan, panjangnya antrean kendaraan hari ini di SPBU memang akibat paniknya masyarakat menanggapi isu kenaikan harga BBM.
"Kayaknya panik Pak karena hari-hari sebelumnya memang banyak, tapi tidak sebanyak ini. Nah, kalau stok kami yang diberikan dari Depo Kolaka masih seperti hari biasanya. Kami minta 30 kiloliter, yang diberikan hanya 24 kiloliter," katanya.
Hingga berita ini diturunkan, antrean panjang masih terjadi.
Antrean panjang kendaraan di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kota Dumai, Riau, mulai terjadi guna mendapatkan BBM premium bersubsidi sebelum resmi naik menjadi Rp 8.500 per liter mulai pukul 00.00 WIB, Selasa (18/11/2014).
Pantauan Antara di Dumai, Senin malam, menunjukkan, petugas pengamanan dan pengisian SPBU di Jalan Budi Kemuliaan Dumai terpaksa harus menutup gerbang karena padatnya pengendara, khususnya sepeda motor yang mengantre dan melebihi kapasitas daya tampung.
SPBU Coco di Jalan Putri Tujuh juga mengalami antrean panjang hingga dua kilometer karena ratusan kendaraan mulai banyak menumpuk, menunggu giliran untuk masuk mengisi bahan bakar jenis premium dan solar.
"Mumpung masih murah, tak apa antre supaya kita bisa isi penuh tangki minyak kendaraan," kata seorang pengemudi sepeda motor, Zaki, warga Jalan Diponegoro.
Warga lain, Iwan, menyebutkan, antrean kendaraan di SPBU Coco mulai terjadi sejak pukul 20.00 WIB sebelum pemerintah mengumumkan secara resmi kenaikan harga BBM.
"Pukul delapan malam sudah banyak yang antre karena saat itu kebetulan saya melintasi jalur tersebut," ujarnya.
Seorang petugas pengisi di SPBU, Budi Kemuliaan, mengaku, meski antrean kendaraan panjang, pelayanan pengisian bahan bakar tetap dilakukan hingga pukul 22.30 WIB karena ia belum menerima petunjuk lembur.
Dia mengaku, sejauh ini tidak ada aksi borong minyak oleh pengendara karena diperuntukkan khusus bagi kendaraan dan tidak dibenarkan menggunakan wadah jeriken atau lain sebagainya.
"Pengisian tetap sesuai jadwal karena kami tidak ada lembur," kata petugas SPBU tersebut.
Presiden RI Joko Widodo malam ini resmi mengumumkan perubahan harga BBM premium bersubsidi dari Rp 6.500 menjadi Rp 8.500 per liter dan solar menjadi Rp 7.500 dari Rp 5.500 per liter. - Kompas