Ulang tahun Georges Perec ke-80, Google mempersembahkan Doodle yang terbilang berbeda. Pasalnya, sekilas laman sang mesin telusur raksasa nampak sama dengan hari-hari di mana perayaan absen. Namun jika diperhatikan dengan baik, ada rupa berbeda dari halaman depan Google hari ini, Senin (7/3).
Berbicara tentang sosok yang melatarbelakangi desain unik Doodle, Georges Perec, namanya mungkin sudah banyak dikenal para pecinta novel di dunia. Terlepas dari itu, berbagai fakta menarik juga turut menghiasi figur novelis abad ke-19 ini.
Tak menjalani profesi tunggal. Lelaki asal Perancis ini boleh saja lebih dikenal sebagai penulis novel. Namun semasa hidupnya, ia juga seorang film maker, pembuat dokumenter, dan rajin menulis esai. Meski kedua orangtuanya harus meninggal secara tragis, Georges membuktikan ia tetap bisa berprestasi.
Georges Perec Novel tanpa huruf 'e' membuat nama Georges dikenal publik. Seperti Gyles Brandreth yang menulis ulang Hamlet karya Shakespeare tanpa huruf 'i', Georges pun melakukan hal serupa. La Disparition merupakan novel karya lelaki berambut keriting tersebut yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris oleh Gilbert Adair dengan judul A Void, juga tanpa 'e'.
A Void, novel karya Georges Perec tanpa huruf 'e'. - Ada karya Georges yang sempat hilang. Sebagaimana dimuat The Guardian, Georges tak pernah sengaja menyembunyikan novel pertamanya tentang Antonello da Messina’s Portrait of a Man. Namun setelah meninggal di tahun 1982, naskah Le Condottière tak bisa ditemukan. Sempat 'terkubur' dalam koper tua yang tak sengaja dibuang, naskah tersebut akhirnya ditemukan dan kembali dicetak untuk kemudian dipublikasikan.
Le Condottière, novel yang naskahnya sempat hilang setelah Georges Perec meninggal.- Georges sanggup menyabet sederet penghargaan. Bukan sekedar berbagai hal formal, seperti dimuat Independent, asteroid 2817 yang ditemukan di tahun 1982 mengambil nama Georges. Tak berhenti di situ, pada 1994, Georges Perec juga dijadikan nama jalan di Paris