Headlines News :
Home » » Banjir Bandung Seret Livina dan 1 Korban Tewas

Banjir Bandung Seret Livina dan 1 Korban Tewas

Kronologi Penyebab Banjir Bandung Seret Livina dan 1 Korban TewasBanjir Bandung Seret Livina dan 1 Korban Tewas. Banjir Kota Bandung di ruas Jalan Pagarsih di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Astana Anyar mengakibatkan satu mobil Nissan Grand Livina hitam keluaran 2010 dan satu unit motor sampah roda tiga hilang ditelan Sungai Citepus, Senin, 24 Oktober 2016. Banjir di ruas Jalan Pagarsih terjadi lebih dari satu jam menjelang pukul satu siang.

Air Sungai Citepus meluber hingga memenuhi jalan mengalir deras di sepanjang Jalan Pagarsih di Astana Anyar. Banjir yang mengalir deras di Jalan Pagarsih itu menyeret tiga kendaraan. Mobil Grand Livina, yang diparkir di depan Showroom 41 di Jalan Pagarsih 51, terseret banjir hingga 200 meter lebih sebelum membelok mengikuti aliran air yang mengalir masuk ke Sungai Citepus. Mobil sempat tertahan pagar jembatan milik salah satu warga sebelum ditelan sungai selebar hampir 6 meter dengan dalam lebih dari lima meter, karena pagar penahan jembatannya jebol. Satu motor sampah roda tiga yang tengah parkir di depan Tempat Penampungan Sampah di Jalan Pagarsih juga terseret arus banjir sebelum hanyut di aliran air yang membelok menyusul Grand Livina hitam.

Sebuah sedan merah yang ukurannya lebih kecil, Daihatsu Charade, sempat ikut teseret banjir. Namun, mobil itu nyangkut sehingga tidak terseret arus banjir yang membelok masuk ke dalam Sungai Citepus. Warga lalu menyusuri Sungai Citepus hingga ke daerah Pasirkoja tapi mobil hitam itu tidak ditemukan. Khawatir, mobil itu menyangkut di salah satu kolong jembatan yang ada di Sungai Citepus itu. Jalan Pagarsih memang langganan banjir karena meluapnya Sungai Citepus yang mengalir persis di pinggir jalan itu. Banjir di sana merupakan banjir kiriman. Banjir bisa datang tiba-tiba, dan sejam kemudian langsung surut. Warga memasang pagar pembatas dari besi setinggi hampir 60 centimeter di pinggir Sungai Citepus di Jalan Pagarsih itu.

Banjir yang terjadi hari ini merupakan banjir yang terbesar karena airnya meluap hingga merendam pagar pembatas jalan. Pencarian mobil dan motor roda tiga yang nyemplung ke dalam Sungai Citepus itu sudah sempat dilakukan bersama tim Basarnas. “Pencarian sementara dihentikan,” kata dia saat ditemui di Posko Banjir Pagarsih. Pencarian sengaja ditunda karena khawatir sewaktu-waktu bisa terjadi lagi banjir. Banjir di Jalan Pagarsih biasanya terjadi akibat air kiriman dari hujan di daerah utara Kota Bandung. Banjir yang terjadi di Jalan Pagarsih tidak mengakibatkan korban jiwa, selain dua kendaraan yang ditelan sungai itu. Mobil hitam milik Lies Irma Suryani, pemilik Showroom yang tengah diparkir di pinggir jalan di depan tokonya. Motor roda tiga merupakan kendaraan sampah milik RW 04 Kelurahan Karang Anyar, Cibadak Timur.
Share this article :
 
Support : Creating Website | Data Biografi | Mas Template
Copyright © 2011. Peristiwa Fenomena - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger