Headlines News :
Home » » Ribuan Lembar Uang Palsu Beredar di Jabar

Ribuan Lembar Uang Palsu Beredar di Jabar

Uang PalsuPeredaran uang palsu di wilayah Jawa Barat masih cukup tinggi. Pada triwulan I 2013, Bank Indonesia (BI) Jawa Barat menemukan sekitar 6.149 lembar uang palsu dengan nilai nominal yang dipalsukan mencapai Rp 429,88 juta.

Kepala Kantor BI Wilayah VI Jabar-Banten, Dian Ediana Rae mengatakan, berdasarkan Kajian Ekonomi Regional (KER) Jabar 2013, peredaran uang palsu di wilayah Jawa Barat memang masih tinggi. Hal itu terlihat dari temuan uang palsu pada triwulan I 2013 perbankan di Jawa Barat yang menemukan 6.149 lembar uang palsu.

"Pada periode Januari-Maret 2013, perbankan di Jabar menemukan sekitar 6.149 lembar uang palsu dengan nilai mencapai Rp 429,88 juta," jelas Dian di kantor BI Jawa Barat, Jln. Braga, Selasa (21/5).

Meski demikian, dari jumlah kasus, peredaran uang palsu mengalami penurunan 40,3% dibandingkan pada triwulan IV 2012 yang mencapai 10.302 lembar. "Bahkan nilainya pun lebih tinggi, karena mencapai Rp 865,02 juta," katanya.

Selama ini, lanjut Dian, Bank Indonesia terus berupaya menanggulangi peredaran uang palsu. Di antaranya dengan meningkatkan security features, optimalisasi sosialisasi tentang ciri-ciri keaslian uang rupiah kepada semua lapisan masyarakat. Termasuk menyosialisasikan melalui iklan pelayanan masyarakat.

Dimusnahkan - Tidak hanya itu, dalam menjaga stabilisasi peredaran uang, BI Jawa Barat pun telah memusnahkan Rp 192 juta uang rusak. Menurutnya, jumlah tersebut mengalami peningkatan dibandingkan dengan jumlah uang rusak yang telah dimusnahkan pada triwulan IV 2012. "Pada triwulan IV 2012, jumlah uang rusak yang telah dimusnahkan mencapai Rp 181 juta bilyet. Dan kini jumlahnya meningkat menjadi Rp 192 juta bilyet," katanya.

Dipaparkannya, selama ini uang rusak yang dimusnahkan kebanyakan adalah uang kecil dengan pecahan lembaran Rp 1.000 dan Rp 5.000. Persentasenya mencapai 55,08%. Disusul kemudian dengan pecahan uang Rp 10.000 dan Rp 20.000 yang mencapai sekitar 36,60% dan pecahan Rp 50.000 dan Rp 100.000 yang mencapai sekitar 8,31 persen. "Uang yang paling banyak mengalami kerusakan ada pada pecahan Rp 1.000 dan Rp 5.000," katanya. (B.99)** Galamedia
Share this article :
 
Support : Creating Website | Data Biografi | Mas Template
Copyright © 2011. Peristiwa Fenomena - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger