Berita mengejutkan datang dari Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Kabupaten Lombok Timur. Padang Savana yang terletak di kawasan TNGR terbakar. Kebakaran tersebut terjadi pada ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut tepatnya di kawasan Aiq Berik dan Joben, Lombok Timur. Api membakar padang savana yang telah mengering hingga merembet ke pohon-pohon cemara di sekitarnya. Sampai saat ini belum diketahui berapa luas savana yang telah terbakar. Musim kemarau juga turut memperparah kebakaran tersebut.
Diduga, kebakaran diakibatkan oleh ulah para pemburu liar atau ulah para oknum-oknum pendaki yang berkemah dan memasak di sekitar savana. Namun hingga saat ini belum diketahui penyebab pastinya kebakaran tersebut. Hingga saat ini, petugas terus bekerja ekstra dibantu oleh warga sekitar untuk memadamkan api menggunakan peralatan seadanya, mengingat lokasi kebakaran sangat jauh.
Tim pemadam kebakaran masih berupaya memadamkan kobaran api yang membakar padang rumput kering di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. "Petugas sudah naik menuju titik api. Tapi saya belum terima laporan karena tidak ada sinyal telepon selular di atas gunung," kata Pelaksana Harian (Plh) Kepala Pengeloan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Wilayah II Kabupaten Lombok Timur, Zainuddin, yang dihubungi dari Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (5/9) malam.
Ia menyebutkan, titik api berada di wilayah selatan kawasan TNGR di Desa Timbanuh, Kecamatan Pringgasela, hingga ke Gunung Kondo, Resor Joben, dan Kembang Kuning, Kabupaten Lombok Timur. Kebakaran padang rumput juga terjadi di kawasan TNGR yang ada di wilayah Resor Aik Berik, Kabupaten Lombok Tengah. Petugas TNGR dari dua resor tersebut sudah bergerak ke seluruh titik api untuk melakukan pemadaman bersama masyarakat dengan membawa alat penyemprot air. "Mudah-mudahan ada air di atas yang bisa dipakai memadamkan api. Kalau tidak ada terpaksa pakai cara manual agar api jangan merembet ke hutan alam yang ditumbuhi pepohonan," ujarnya.
Zainuddin mengaku belum mengetahui pasti berapa luas padang rumput yang terbakar karena tim yang naik melakukan pemadamam belum bisa dihubungi hingga saat ini. "Tim belum bisa memberikan laporan karena keterbatasan sinyal telekomunikasi. Belum lagi perjalanan menuju titik api bisa memakan waktu hingga delapan jam dari pinggir kawasan hutan di luar TNGR," ucapnya.
Sementara padang rumput di kawasan jalur pendakian Gunung Rinjani di Kecamatan Sembalun, yang terbakar sejak Rabu (3/9) sudah berhasil dipadamkan secara manual oleh petugas bersama masyarakat pada Kamis (4/9). Luas padang rumput yang terbakar di Sembalun sekitar 60 hektare. Menurut dia, makin meluasnya api yang membakar padang rumput kering di kawasan TNGR disebabkan cuaca panas ditambah angin kencang, sehingga bara api terbawa angin yang datang dari arah timur menuju barat.
Menurut Zainuddin, tim pemadam kebakaran akan berada di atas gunung dalam beberapa hari ke depan untuk memastikan kobaran api sudah padam dan tidak merembet ke kawasan hutan yang ditumbuhi pepohonan. Namun, ia memastikan kebarakan sudah mulai reda karena kobaran api dan kepulan asap tidak begitu terlihat dari bawah pada malam hari. "Beda dengan hari sebelumnya masyarakat bisa melihat kobaran api, meskipun dari jarak puluhan kilometer. Kobaran api sangat terlihat jelas pada malam hari, sehingga masyarakat mengira gunung meletus," ujarnya.
Kawasan TNGR berada di Pulau Lombok, NTB, dengan luas areal 41.330 hektare yang secara administrasi mencakup empat wilayah kabupaten, yakni Kabupaten Lombok Barat, Lombok Timur, Lombok Tengah, dan Lombok Utara. Di tempat ini, terdapat Gunung Rinjani yang tingginya mencapai 3.726 meter dari permukaan laut. - Antara