Pesawat TransAsia Airwayas TW.6702 melakukan pendaratan mendadak ke sungai dangkal di pusat kota dekat bandara Songshan Taipe, Taiwan, Kamis (5/2). Kapal tersebut melakukan pendaratan tepat setelah lepas landas dari bandara Songshan Taipe, Taiwan.
Kecelakaan tersebut menewaskan 23 penumpang dan 20 lainnya masih dinyatakan hilang. Pesawat tujuan pulau Kinmen tersebut membawa 58 penumpang.
Seperti dilansir Reuters.com, sebelum pesawat tersebut jatuh di air, pesawat sempat menabrak bangunan dan taksi. Sayap dari pesawat TransAsia tersebut patah hingga akhirnya jatuh terguling di air yang dangkal.
Pesawat tersebut sempat masuk ke pusat kota. Pesawat menabrak sebuah apartemen dan meninggalkan puing puing pesawat yang rusak akibat tabrakan tersebut di Jalan Utama Bandara Taiwan.
Kepala Eksekutif TransAsia, Peter Chen mengaku menyesal dan meminta maaf kepada seluruh penumpang dan awak pesawat. "Saya meminta maaf," kata Peter sembari membungkuk pada konfersi pers yang dilakukannnya, Rabu (4/2).
Kejadian ini disebabkan ada pasokan bahan bakar ke mesin yang terganggu sehingga pembakaran tidak berjalan maksimal. Akibatnya, terjadi kerusakan mesin sehingga pesawat tidak bisa terbang. Meski sudah bermesin ganda, tetapi keadaan tersebut tidak bisa menolong pesawat TransAsia.
Seperti diketahui, Bandara Songshan Taipe merupakan salah satu bandara kecil yang melayani penerbangan domestik. Tetapi bandara itu sebagian besar melayani penerbangan ke Jepang, Cina, dan Korea Selatan.
Jatuhnya pesawat TransAsia ini menambah catatan buruk penerbangan Asia selama beberapa tahun belakangan. Sebelumnya, pada Maret 2014 sebuah pesawat Malaysia Airline harus kehilangan kendali dan mengalami kecelakaan. Desember 2014, Pesawat Air Asia tujuan Singapura harus kehilangan kendali dan terjun kelaut sehingga menewaskan 162 orang.