Sekitar 430 jiwa dari 100 kepala keluarga (KK) korban kebakaran di Desa Lempur, Kecamatan Gunung Raya, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, hingga Minggu (9/8) masih mengungsi, menyusul kebakaran yang menghanguskan rumah mereka, Sabtu (8/8).
Sebagian korban kebakaran tersebut mengungsi ke rumah keluarga di desa terdekat. Sebagian lainnya mengungsi di tenda yang disediakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kerinci.
Kepala BPBD Kabupaten Kerinci Evi Rasmianto menjelaskan, para korban kebakaran di Desa Lempur yang mengungsi baru mendapatkan bantuan beras, mi instan, ikan kaleng dan selimut. Namun jumlah bantuan tersebut masih terbatas, sehingga belum semua pengungsi mendapat bantuan yang mencukupi.
“Kami masih terus mengusahakan bantuan makanan, obat-obatan dan pakaian untuk para korban, baik bantuan dari Pemerintah Provinsi Jambi maupun bantuan dari para dermawan. Bantuan pembangunan rumah juga kami usahakan agar warga bisa kembali cepat membangun kembali rumah mereka yang terbakar,” katanya di Kerinci, Minggu (9/8).
Kebakaran menghanguskan sebanyak 68 unit rumah warga desa tersebut. Sebanyak 52 unit rumah warga hangus total beserta seluruh isinya. Sebanyak tiga unit rumah warga rusak berat dan 13 unit rumah lainnya rusak ringan.
Sementara itu Kapolres Kerinci Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Sri Wisnugroho melalui Kapolsek Gunung Raya, Kerinci, Iptu Pol Syahrum menjelaskan, kebakaran di Desa Lempur menghanguskan banyak rumah warga karena kebakaran terjadi ketika warga berada di ladang, Sabtu (8/8) siang.
Rumah–rumah warga yang kosong hangus total ketika terjadi kebakaran. Api cepat menghanguskan rumah warga karena bangunan rumah warga sebagian besar terbuat dari papan dan jaraknya berdekatan.
“Api juga menghanguskan banyak rumah warga karena mobil pemadam kebakaran kurang cepat tiba di lokasi kebakaran. Kebakaran yang terjadi mulai pukul 09.00 WIB tersebut baru dapat dipadamkan sekitar pukul 11.30 WIB setelah enam unit mobil pemadam kebakaran datang ke lokasi,” katanya.
Kebakaran itu diduga berasal dari rumah warga bernama Yar yang ditinggalkan kosong. Namun belum diketahui penyebab kebakaran apakah akibat korsleting (hubungan arus pendik listrik) atau bara api dari kayu bakar yang dibiarkan hidup di dapur.