Arema Cronus sedang berduka. Kabar duka tersebut datang setelah pelatih kepala Arema Suharno meninggal dunia usai memimpin latihan Singo Edan di Stadion Kanjuruhan, Rabu 19 Agustus malam. Sang pelatih yang sedang mempersiapkan tim di Piala Presiden itu meninggal di usia 55 tahun.
Jenazah Suharno kabarnya akan langsung bertolak menuju ke kediamannya di Blitar, Jawa Timur, tepatnya di daerah Wlingi. Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui penyebab meninggalnya Suharno.
Dalam karir kepelatihannya, Suharno sudah tiga kali menangani Arema. Yakni di Ligina II, ISL 2011/12, dan ISL 2014. Dalam tiga periode itu, prestasi Suharno adalah meloloskan Arema dari degradasi musim 2011/12, dan lolos semi-final ISL 2014.
Prestasi lain yang direngkuh Suharno bersama Arema adalah disabetnya beberapa piala, di antaranya Inter Island Cup 2014, Piala SCM Cup, hingga yang terakhir adalah Sunrise of Java Cup 2015.
Rabu 19 Agustus sore WIB ternyata menjadi hari terakhir Suharno melatih Arema Cronus. Ia meninggal setelah memimpin anak asuhnya berlatih di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Sepulang dari Stadion Kanjuruhan, dalam perjalanan Suharno yang mengemudikan mobil mengeluh sakit perut. Ia meminta I Made Pasek Wijaya yang juga Asisten pelatih Singo Edan untuk menggantikannya mengemudikan mobil.
Saat melintas di daerah Pakisaji, Suharno batuk- batuk hingga berdahak. Saat itu fisiknya makin lemah dan akhirnya diputuskan untuk membawanya ke Puskesmas di Pakisaji.
"Sempat mendapat penanganan medis. Diberi oksigen, ditangani selama 10 menit, jantung semakin lemah hingga akhirnya meninggal," kata I Made, Rabu (19/8/2015).
Kabar meninggalnya Suharno membuat dunia sepak bola Indonesia tersentak. Pelatih kelahiran Klaten itu rencananya akan dimakamkan di Blitar, Kamis 20 Agustus pagi WIB.
#Lihat : Biografi Suharno - Pelatih Sepak Bola Arema Cronus