Fenomena Equinox akan menghampiri negara Indonesia lima hari mendatang. Equinox adalah saat posisi matahari tepat berada di garis khatulistiwa. Dipastikan, daerah-daerah yang dilintasi langsung oleh garis khatulistiwa akan merasa gerah dibanding hari-hari biasa. Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Hang Nadim, Philip Mustamu meminta masyarakat luas jangan terlalu panik dengan fenomena equinox.
Philip menjelaskan, bahwa equinox adalah saat matahari diposisikan tepat di atas garis khatulistiwa yang akan terjadi pada Senin (21/3/2016) mendatang. Dia mengatakan, bahwasannya hal ini adalah peristiwa yang selalu terjadi setiap tahunnya, dan terjadi pada tanggal yang sama. Mengenai adanya isu bahwasannya suhu akan mencapai 40 derajat celcius, Philip juga menyatakan hal tersebut tidak benar. Hal ini menurutnya karena pada setiap equinox terjadi suhu mengalami kenaikan hanya 1 derajat dari biasanya.
Kenaikan ini terjadi pada siang dan malam hari dan berlaku pada beberapa hari sebelum dan sesudah hari tersebut. Kejadian ini menurutnya terjadi setahun dua kali, yang pertama pada 21 Maret dan akan terjadi lagi pada 23 September mendatang. Hal ini dikarenakan pada 21 Maret mendatang matahari melintas tepat di garis khatulistiwa dari Selatan ke Utara. Philip kembali menegaskan, bahwasanya equinox ini bukanlah fenomena alam tetapi lintasan matahari rutin. Untuk itu masyarakat diminta untuk tetap menjalani aktivitasnya seperti biasa saja meski menganjurkan mengurangi kegiatan di luar rumah dan banyak mengkonsumsi air.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Batam, Philip Mustamu mengatakan, untuk di Kepri fenomena Equinox tidak berdampak langsung. Karena wilayah Kepri tidak dilalui oleh garis Khatulistiwa. Namun bukan berarti tidak pengaruhnya maka dari itu, masyarakat dihimbau untuk tidak melakukan aktifitas di luar rumah jika tidak diperlukan. "Memang akan ada Fenomena Equinox pada tanggal 20 Maret mendatang. Tetapi untuk di Kepri tidak terlalu berdampak," sebut Fhilip, Jumat (18/3/2016).