Headlines News :
Home » » GE13 - PRU13 - General Election Malaysia

GE13 - PRU13 - General Election Malaysia

Pilihan Raya Umum MalaysiaKomisi Pemilu Malaysia (Election Commission/EC) mengumumkan pelaksanaan Pemilu Malaysia atau Pemilihan Raya untuk seluruh masyarakat Malaysia akan dilangsungkan pada 5 Mei 2013 mendatang. Pemilu ini akan menentukan apakah Perdana Menteri Najib Razak yang memimpin koalisi Barisan Nasional, bisa kembali mempertahankan kekuasaannya selama hampir 56 tahun menguasa pemerintah di Malaysia. Demikian diberitakan Channel News Asia, Rabu (10/4/2013). Pihak EC juga mengatakan, masa kampanye akan dimulai pada 20 April 2013. Namun sebelum masuk masa kampanye, baik pihak Barisan Nasional dengan pihak oposisi yang dipimpin Anwar Ibrahim sudah mulai saling serang.

Tentara Diraja Malaysia yang bertugas di perbatasan Entikong-Tebedu, didahulukan untuk memberikan suara pada Pemilihan Raya Malaysia. Tentara Diraja Malaysia memilih lebih awal dua hari, dari jadwal yang telah ditentukan. Pemilihan Raya Malaysia dijadwalkan pada 30 April mendatang, khusus untuk tentara dan polisi. Namun, Panitia Suruhanjaya Pilihan Raya (KPU Malaysia) mendahulukan para tentara Malaysia yang bertugas di daerah perbatasan atau di pos gabungan Indonesia-Malaysia. Tim KPU Malaysia mendatangi pos gabungan Indonesia-Malaysia di Entikong, Kalimantan Barat, dengan membawa kotak dan surat suara. Setelah melakukan proses administrasi, tentara Malaysia mecoblos dan memasukkan surat suara ke dalam amplop.

Survei Pusat Demokrasi dan Pemilihan Umum Universitas Malaya (Umcedel) mengindikasikan 43 persen pemilih yakin pemimpin oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim memenuhi syarat menjadi perdana menteri, Kamis (25/4). Jajak pendapat melibatkan 1.407 responden yang tinggal di Semenanjung Malaysia pada awal April lalu. Sementara, 24 persen pemilih lainnya tidak setuju, dan sisanya tidak yakin. Sebanyak 39 persen pemilih menyatakan Najib Razak masih layak menjadi perdana menteri, sedangkan 31 persen tidak setuju, dan 30 persen tidak yakin. Hasil survei terakhir Umcedel Januari menunjukkan rating Najib menurun empat angka, sedangkan Anwar naik satu angka. Responden Malay menunjukkan rating Najib merosot 18 angka, dan Anwar naik sembilan angka.

Meski begitu, Najib dipandang sedikit lebih mampu dalam kemampuan administrasi dan bijak, dibanding Anwar. Sementara Anwar memimpin tipis dalam hal akuntabilitas dan visi untuk membangun negara. Anwar juga dipandang lebih “Islami.” Sebanyak 43 persen responden menyatakan Anwar menunjukkan kebajikan Islam, unggul dibanding Najib dengan 37 responden menyatakan hal serupa. Jajak pendapat Universitas Malaya juga melakukan survei terhadap skandal video yang melibatkan seorang pemimpin oposisi.

Sebanyak 62 persen responden mengatakan mereka tidak terpengaruh oleh video salah satu pemimpin Pakatan Rakyat yang beredar di internet. Sekitar 39 persen responden yakin bahwa video itu adalah propaganda Partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) sebagai serangan pribadi. Sedangkan 39 persen lagi menyatakan tidak yakin itu adalah propaganda UMNO, dan 22 persen responden tidak setuju bahwa video itu propaganda UMNO. “Tampaknya kampanye negatif yang berlangsung (di media arus utama) terhadap Anwar tidak benar-benar memiliki efek buruk pada dirinya,” kata Direktur Umcedel, Mohd Redzuan Othman.

Najib menjanjikan akan memberikan bantuan dana tunai untuk warga miskin, untuk menarik dukungan rakyat. Selain itu, dirinya juga akan memberikan berbagai insentif kepada warga yang mempercayakan kekuasaan pemerintahan kepada koalisi Barisan Nasional untuk waktu lima tahun ke depan. PM Najib sebelumnya merilis manifesto menjelang pemilihan umum tahun ini. Selain memberikan dana bantuan tunai, Najib juga menjanjikan penciptaan jutaan lapangan pekerjaan baru serta menurunkan pajak. Sementara untuk dalam hal keamanan, Najib juga berjanji akan menurunkan tingkat kejahatan. Sementara koalisi oposisi Pakatan Rakyat (PKR) masih dengan agenda yang sama yaitu melakukan reformasi pemerintahan.

Suara pemilih muda Malaysia diperkirakan akan turut menentukan hasil akhir pemilu Malaysia. Lebih dari lima juta dari 13,3 juta pemilih terdaftar berusia di bawah 40 tahun, dengan dua juta orang adalah pemilih pemula. Suara pemuda Malaysia dapat mengurangi kekuatan dukungan bagi koalisi Barisan Nasional, yang telah memerintah dengan pegangan erat sejak kemerdekaan pada 1957 tapi bersumpah untuk mengakhiri korupsi dan otoritarianisme. Pemuda Malaysia telah menyuarakan kebebasan berbicara dalam pendidikan. Bukhairy Sofian, seorang mahasiswa, sudah muak dengan larangan aktivitas politik di universitas-universitas Malaysia, yang disebutnya sebuah belenggu usang. Bukhairy, berusia 23 tahun, memimpin kelompok mahasiswa menyerukan kebebasan akademik.

Dia berencana untuk mendukung oposisi pada pemilu 5 Mei nanti. “Hari ini, anak muda dapat mengetahui segala sesuatu melalui telepon genggam mereka. Pemuda telah membuka mata mereka (untuk melihat) bahwa mereka dapat mengubah Malaysia menjadi lebih baik,” katanya. Dukungan terhadap oposisi di kalangan wraga Malaysia semakin tinggi. Berdasarkan Survei Pusat Demokrasi dan Pemilihan Umum Universitas Malaya (Umcedel) mengindikasikan 43 persen pemilih yakin pemimpin oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim memenuhi syarat menjadi perdana menteri, Kamis (25/4). Jajak pendapat melibatkan 1.407 responden yang tinggal di Semenanjung Malaysia pada awal April lalu. [Malaysia Kini/AFP/D-11]
Share this article :
 
Support : Creating Website | Data Biografi | Mas Template
Copyright © 2011. Peristiwa Fenomena - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger