Headlines News :
Home » » Gunung Guntur Waspada, Papandayan Siaga

Gunung Guntur Waspada, Papandayan Siaga

Gunung Guntur - PapandayanBelum habis kekhawatiran warga Garut, terutama yang berdomisili di kawasan Garut Kota dengan meningkatnya status Gunung Guntur dari normal menjadi waspada. Kini Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) juga meningkatkan status aktivitas kegempaan Gunung Papandayan dari waspada menjadi siaga.

Peningkatan status itu ditetapkan, Minggu (5/5) pukul 12.00 WIB. Peningkatan status Gunung Papandayan dilakukan setelah dalam lima hari terakhir aktivitas kegempaan terus meningkat.

Perubahan status itu dibenarkan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab. Garut, Zatzat Munazat berdasarkan surat pemberitahuan yang diterimanya dari pihak PVMBG, disertai data peningkatan aktivitas kegempaan. Oleh karena itu, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan berbagai instansi untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Berdasarkan laporan, tingkat kegempaan Gunung Papandayan secara kumulatif terjadi sejak tanggal 1-5 Mei lalu, yaitu 131 kali gempa vulkanik dangkal, 22 gempa vulkanik dalam, 249 gempa tektonik lokal, dan 10 kali tektonik jauh. Aktivitas itu jauh meningkat dibandingkan hari-hari sebelumnya. Kendati demikian, kami meminta agar warga tidak panik dan tidak terhasut isu-isu menyesatkan. Apalagi Gunung Papandayan jauh dari permukiman warga," beber Zatzat.

Namun demikian, lanjutnya, warga sekitar dan para wisatawan harus tetap mewaspadai adanya gas beracun sehingga tidak boleh berada di radius 2 kilometer dari kawah Papandayan. Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan berbagai pihak yang ada di sekitar Gunung Papandayan seperti Kec. Cisurupan, Pamulihan, Pakenjeng, Sukaresmi, dan Kec. Bayongbong. Selain itu, pihaknya akan memantau kembali jalur evakuasi di setiap kecamatan, serta meng-up-date peta kewilayahan dan kependudukannya untuk menyiapkan jika evakuasi harus dilaksanakan.

Sesuai rekomendasi PVMBG, lanjutnya, Taman Wisata Alam Gunung Papandayan di Kec. Cisurupan ditutup, karena berada pada radius 2 kilometer. Upaya pelarangan itu dilakukan untuk mengantisipasi jatuhnya korban akibat gas beracun. Selanjutnya, pihaknya juga akan melakukan simulasi tanggap bencana untuk mengingatkan kembali masyarakat mengenai jalur evakuasi.

"Hal-hal yang harus diwaspadai jika gunung meletus adalah luncuran lahar, longsoran tebing, dan semburan gas beracun. Gunung ini terakhir meletus pada 2002 dan menyebabkan lahar mengalir di sejumlah sungai di kaki gunung ini," katanya.

Sementara itu, Kepala PVMBG Surono mengatakan, pihaknya terus memantau aktivitas gunung api tersebut. Namun dirinya tidak bisa memastikan kaitan antara aktivitas Gunung Guntur yang masih waspada dengan lonjakan aktivitas Gunung Papandayan yang statusnya naik menjadi Siaga. Gunung tersebut mengalami peningkatan aktivitas kegempaan dalam beberapa hari terakhir.

60 kali gempa - Sedangkan Petugas Pos Pemantauan Gunung Papandayan, Krisno menyebutkan, sejak pukul 00.00 sampai 06.00 WIB, terdapat 60 kali gempa tektonik lokal dan 10 kali gempa vulkanik B. Pada 06.00 sampai 10.35 WIB tercatat 40 kali gempa tektonik lokal dan 8 kali gempa vulkanik dangkal. Peningkatan aktivitas kegempaan itulah yang membuat statusnya ditingkatkan.

Kenaikan aktivitas tersebut diketahui, Sabtu (4/5). Sejak pukul 18.00 sampai 24.00 WIB tercatat terjadi 1 kali tektonik jauh, 69 kali gempa tektonik lokal, 20 kali gempa vulkanik dangkal, serta 4 kali gempa vulkanik dalam. (B.121)** Galamedia
Share this article :
 
Support : Creating Website | Data Biografi | Mas Template
Copyright © 2011. Peristiwa Fenomena - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger