Ini Bahaya Penambahan Satu Detik di 1 Juli "Hilangnya sinkronisasi dalam jaringan komputer dan komunikasi". Tepat malam ini, saat terjadinya peralihan dari tanggal 30 Juni ke 1 Juli 2015, hitungan jam akan bertambah satu detik. Peristiwa ini dikenal dengan lompatan detik atau leap second.
Menjelang pergantian bulan Juni ke Juli, maka akan terhitung bukan lagi 23:59:59, melainkan bertambah satu detik menjadi 23:59:60.
Dikutip dari BBC, Selasa, 30 Juni 2015, lompatan detik ini diketahui pernah terjadi pada tahun 2012. Artinya, penambahan detik pada waktu normal tersebut bukan terjadi sekali, namun pernah terjadi tiga tahun lalu.
Ilmuwan Peneliti Senior di National Physical Laboratory Inggris, Peter Whibberly, mengungkapkan perhitungan waktu ini karena berdasarkan rotasi Bumi dalam satu harinya.
"Karena mereka (menghitung waktu) bergantung pada pengukuran rotasi Bumi yang bervariasi dan tak terduga, detik kabisat terjadi pada interval yang tidak teratur," jelas Whibberly.
Meski hanya bertambah satu detik, namun banyak kalangan sangat mengkhawatirkan adanya penambahan waktu ini, khususnya yang berkaitan dengan komputerisasi. Sebab, banyak perangkat lunak yang akan berpengaruh terhadap perdagangan keuangan dan operasinya di seluruh dunia.
"Lompatan detik diumumkan dengan jarak enam bulan sebelum waktunya. Komputer dan perangkat lunak tidak dapat diperbaiki di dalam, melainkan secara manual. Penambahan detik menyebabkan hilangnya sinkronisasi dalam jaringan komunikasi, sistem keuangan, dan banyak aplikasi lainnya yang mengandalkan waktu yang tepat," tutur dia.
Whibberly menambahkan setiap penambahan satu detik akan berdampak pada gangguan kode. Konsekuensi yang parah akan terjadi di kawasan Asia Pasifik, terkait fenomena langka ini.
"Konsekuensi sangat parah akan terjadi di kawasan Asia Pasifik, di mana detik kabit terjadi selama jam kerja normal. Ketidakaturan penambahan detik kabisat, menyebabkan masalah jaringan komputer," ungkap dia. (one)