Headlines News :
Home » » Blue Moon Tidaklah Semenarik Namanya

Blue Moon Tidaklah Semenarik Namanya

Blue Moon Malam ini Ternyata Tidaklah Semenarik NamanyaPenghujung Juli 2015, warga dunia berkesempatan menikmati sajian fenomena alam "istimewa" di langit yaitu Blue Moon. Jauh dari nama yang disandangnya ternyata Blue Moon bukan berarti Bulan akan berwarna biru pada malam tersebut. Jadi Apakah Blue Moon?

Fenomena blue moon merupakan penampakan bulan purnama kedua dalam satu bulan kalender. Pada tahun ini, blue moon tampil dua kali dalam sebulan pada Juli 2015. Sebelumnya bulan purnama muncul pada 2 Juli dan akan muncul lagi pada 31 Juli 2015. Pada tahun ini merupakan penampilan blue moon sejak muncul terakhir pada Agustus 2012.

Fenomena blue moon memang tergolong langka, sebab muncul dalam rentang 2,7 tahun sekali. Namun hal tersebut hanya karena hitungan kalender masehi tidak berdasarkan usia bulan itu sendiri jadi dalam hitungan kelender masehi dalam satu bulan yang memiliki hari rata- rata 30 dan 31 hari sangat mungkin terjadi penampakan bulan purnama 2 kali dalam satu bulan.

Hal tersebut tidaklah seperti kalender hijriah yang penghitungan hari dalam satu bulannya berdasarkan usia bulan itu sendiri sebagai patokannya. Namun tiada salahnya untuk menyaksikan blue moon yang bisa melihatnya saat bulan purnama 31 Juli naik di atas cakrawala bagian timur. Waktunya yaitu sesaat matahari terbenam pada 31 Juli 2015. Dan hal tersebut tiada bedanya dengan terbitnya bulan purnama seperti biasa.

Namun ada yang mungkin lebih menarik dibanding fenomena blue moon. Sebab pada akhir Juli 2015 akan ada hujan meteor tahunan Delta Aquarid Jumat 31 Juli 2015. Hujan meteor ini akan menjadi pemanasan sebelum datangnya hujan meteor ikonik Perseid pada pertengahan Agustus 2015. Hujan meteor tersebut akan muncul deras mencapai puluhan meteor dalam satu jam. Disebutkan Delta Aquarid bisa disaksikan di ketinggian bagian selatan dari belahan bumi utara dan seluruh bagian dari belahan bumi selatan.

Meteor tersebut akan muncul bersinar dari konstelasi Aquarius. Untuk menyaksikan hujan meteor ini, disebutkan tak perlu teleskop khusus atau teropong. Anda cukup melihat saja di konstelasi Aquarius yaitu di sisi rendah sebelah tenggara usai pertengahan malam waktu setempat. Seperti kebanyakan hujan meteor lainnya, hujan meteor Delta Aquarid disebabkan kerena bumi membanting ke dalam awan partikel seukuran butir pasir dari komet yang mengorbit.

Komet yang dimaksud yaitu 96P/Machholz yang ditemukan astronom amatir pada 1986. Partikel yang tak terhitung di jalur komet itu akhirnya membentuk gumpalan dan aliran yang mana dilewati bumi setiap tahun. Setiap partikel memasuki atmosfer bumi dengan kecepatan lebih dari 41,57 Km per jam.
Share this article :
 
Support : Creating Website | Data Biografi | Mas Template
Copyright © 2011. Peristiwa Fenomena - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger