Masjid dan sejumlah rumah warga jemaah Ahmadiyah, dirusak sejumlah kelompok orang di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Minggu. Salah seorang jemaah Ahmadiyah, Rahmat Maskawan, mengatakan, penyerangan massa itu terjadi setelah digelar pengajian di masjid Ahmadiyah, Kampung Kutawaringin, Desa Tenjowaringin, Kecamatan Salawu. "Penyerangan terjadi sekitar pukul 01.30 WIB, sebelumnya telah pengajian jemaah Ahmadiyah di masjid hari Sabtu sampai pukul 20.00 WIB," kata Maskawan.
Saat kejadian dia sedang menginap di rumah salah seorang jemaah Ahmadiyah, tiba-tiba mendengar suara teriakan dari kelompok orang diluar halaman rumah. Mengetahui ada serangan massa, ia bersama sejumlah jemaah Ahmadiyah lainnya keluar rumah. "Ada suara teriakan, saya kaget, langsung berlari keluar rumah," katanya.
Akibat serangan itu, kata Maskawan, sejumlah rumah warga Ahmadiyah, toko, dan masjid mengalami kerusakan pecah kaca. Peristiwa itu tidak menimbulkan korban jiwa atau menyebabkan warga jemaah Ahmadiyah terluka. "Massa dari mana saya tidak tahu, tiba-tiba menyerang shubuh, sebelumnya saat pengajian berlangsung aman dikawal polisi," katanya.
Polisi sempat menghadang massa yang melempar batu hingga merusak kaca rumah warga dan mesjid Ahmadiyah di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Minggu. "Massa mendatangi lokasi kegiatan pengajian Ahmadiyah, maka kami hadang, supaya tidak terjadi benturan," kata Kepala Polres Tasikmalaya, AKBP Widjanarko, melalui telepon seluler, Minggu. Ia menerangkan, kelompok kontra terhadap Ahmadiyah itu mendatangi masjid di Kampung Kutawaringin, Desa Tenjowaringin, Kecamatan Salawu, sekitar pukul 01.00 WIB.
Kedatangan massa itu, kata Widjanarko, karena menduga masih ada aktivitas pengajian jamaah Ahmadiyah di masjid dan meminta untuk dibubarkan. "Isu yang berkembang kegiatan itu (pengajian) masih dilakukan, padahal sudah selesai, makanya kelompok yang tidak berkenan itu datang," katanya.
Puluhan anggota Polres Tasikmalaya yang sudah dikerahkan sebelumnya, kata Widjanarko, berusaha meminta massa untuk tidak mendekati masjid dan kawasan permukiman warga mayoritas Ahmadiyah itu. Namun saat massa diminta mundur untuk kembali ke jalan raya, lanjut dia, tanpa diduga sejumlah orang dari massa itu melempari batu ke arah rumah warga dan masjid Ahmadiyah. Sebelumnya jamaah Ahmadiyah menggelar pengajian rutin di masjid Ahmadiyah Kampung Kutawaringin, Jumat (3/4) sampai Sabtu (5/5).
Selama pengajian itu, sejumlah aparat Polres Tasikmalaya dikerahkan untuk melakukan penjagaan dan pengamanan antisipasi adanya serangan dari kelompok yang kontra terhadap Ahmadiyah. "Pengajian itu sudah digelar Jumat, lalu Sabtu mengadakan lagi, kemudian kami bersama tokoh masyarakat diminta tidak dilanjutkan karena khawatir ada pihak yang tidak berkenan," kata Widjanarko. (*) Antara