Headlines News :
Home » » Penggerebekan Terduga Teroris di Cigondewah

Penggerebekan Terduga Teroris di Cigondewah

Penggerebegan Terduga Teroris di CigondewahHingga pukul 17.00 WIB Densus 88 dan Polda Jabar masih terus melakukan pengepungan terhadap rumah kontrakan milik Anda Suhanda. Pengepungan tersebut sudah berlangsung selama 5 jam, dan dari empat terduga teroris baru satu orang yang menyerahkan diri. Menurut warga, salah satu penghuni rumah yang terduga teroris tersebut dikenal dengan nama Angga (35). Belum diketahui apakah Angga ini nama lain dari William Maksum yang sedang diburu oleh Densus 88. William Maksum adalah orang yang mengancam akan meledakan Mapolda Jabar.

Salah seorang tersangka teroris berhasil ditangkap oleh tim Densus 88 Mabes Polri dan Resmob Polda Jabar dalam penggerebekan di rumah kontrakan yang didiami tersangka teroris di Kp. Baturengat RT 02/RW 08 Ds. Cigondewah Hilir, Kec. Margaasih, Kab. Bandung, Rabu (8/5) sekira pukul 16.00 WIB. Wakapolda Jabar Brigadir Jenderal Rycko M. Dahniel kepada wartawan mengatakan, tersangka teroris yang berhasil ditangkap berinisial HOUR usia kira-kira 25 tahun. Penangkapan ini dilakukan setelah hampir 5 jam, tim Densus 88 Mabes Polri mengepung rumah kontrakan milik H. Anda Suhanda.

"Kami mengupayakan cara persuasif dan memberi peringatan kepada para teroris untuk menyerahkan diri. Namun mereka membalas dengan tembakan, bahkan melemparkan bom pipa kepada petugas," katanya. Mendapat serangan, kata wakapolda, tim densus 88 membalas dengan tembakan, sehingga terjadi baku tembak lebih dari empat jam. Untuk keamanan warga, pihak kepolisian melakukan steriliasasi sejauh 1km dari Tempat Kejadian Perkara. "Tidak ada sandera dalam rumah tersebut. Rumah kontrakan itu hanya ditinggali empat tersangka teroris, yakni HR, AG, BD, dan TD. Satu diantaranya berhasil ditangkap yakni HOUR," ujarnya.

Tiga tersangka teroris yang berada di dalam rumah kontrakan di Desa Cigondewah Hilir, Kecamatan Marga Asih, Kabupaten Bandung, Jawa Barat berhasil dilumpuhkan. "Betul sudah tewas, seorang lagi masih hidup" kata sumber kepolisian di lokasi, Rabu (8/5). Ketiga tersangka itu tak lain yakni AG, BD dan TD. Kapolda Jabar Irjen Pol Tubagus Anis Angkawijaya meninggalkan lokasi baku tembak sekitar pukul 19.00 WIB. Dia saat dikonfirmasi tidak mau memberikan keterangan. "Nanti tunggu Wakapolri saja," ujar Kapolda.

Selang 10 menit, tim Densus 88 Antiteror juga meninggalkan lokasi baku tembak. Mereka dengan cucuran keringat langsung masuk ke mobil Gegana yang ada. Sebelumnya dua dentuman keras sempat terjadi di lokasi. Saksi menyebut bahwa ada benda yang dimasukkan ke dalam rumah hingga terjadi ledakan. "Tembok ditembak dulu, lalu Densus masukin benda ke dalam," paparnya. Dari sumber itu ledakan keras terjadi.

Menurut Wakapolda, para tersangka teroris ini merupakan jaringan Kebumen. Bahkan penggerekan berbarengan dengan penggerebekan tersangka teroris di Kebumen Jawa tengah. Kapolri Jendral Polisi Timur Pradopo mengatakan, peggerebegan terduga teroris merupakan tidak lanjut dari tertangkapnya M di Cipacing, Kab. Sumedang. "Disana berhasil ditangkap seorang tersangka teroris. Penggerekan di Baturengat ini pun merupakan hasil pengembangan dari Cipacing," ujarnya. Kemudian dikembangkan ke daerah Margaasih, Kab. Bandung. Penangkapan para teroris ini terkait dengan tertangkapnya para teroris diaerah Makassar, Solo, Jakarta, Depok, Bekasi, Kendal, Kendal, Batang, dan Blora.

Atas kejadian ini, kata Kapolri, polisi berhasil menangkap 11 terduga teroris di seluruh wilayah di Indonesia, empat diantaranya tewas dan tujuh orang dalam keadaan hidup. Untuk pemeriksaan lebih lanjut, para tersangka teroris dibawa ke Mabes Polri di Jakarta. "Polisi sudah melakukan operasi sesuai standar dengan melakukan negosiasi selama tiga jam, namun dibalas dengan tembakan. Akhirnya polisi melakukan tindakan tegas dengan melumpuhkan para terduga teroris tersebut," ungkap Kapolri kepada wartawan usai penggerebekan di lokasi kejadian.

Dalam penggerebekan tersebut, kata Kapolri, petugas berhasil menyita sejumlah barang bukti berupa tiga pucuk senjata laras pendek, yakni dua revolver dan satu pistol merk Broning, enam buah bom pipa (dua diledakan dan empat lainnya diamankan), serta 200 peluru revolver dan 80 peluru pistol kaliber 38. Tiga teroris yakni Budi Syarif alias Angga, Sarane, dan Jonet berhasil dilumpuhkan hingga tewas. Sedangkan satu lainnya, Haris Fauzi ditangkap dalam kondisi hidup.

Nurfarida (35) kaget bukan kepalang lantaran rumahnya dijadikan sarang teroris. Nurfarida, yang tak lain anak Suhanda, pemilik kontrakan, masih belum mau melihat kondisi rumahnya yang luluh lantak. Aksi gerebek Densus 88 cukup alot untuk melumpuhkan terduga teroris yang ada di Desa Cigondewah Hilir, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, tersebut. "Saya belum mau lihat kondisi rumah, ga tahu gimana nasibnya, nanti saja paling masih kaget kalau rumah saya diisi teroris," kata Nurfarida.

Kemarin hingga pukul 21.30 WIB, areal sekitar rumah yang ada di pinggiran sawah itu masih dikelilingi petugas kepolisian. Garis polisi masih melintang untuk menghindari kerumunan warga. "Ga boleh masuk dulu, ini masih areal sterilisasi," ungkap salah satu petugas kepolisian bersenjata laras panjang tersebut. Tampak rumah bercat merah itu penuh lubang akibat baku tembak yang sempat terjadi selama kurang lebih enam jam. Sedangkan atapnya tidak sepenuhnya utuh. Untuk diketahui teroris yang digerebek sendiri sempat melakukan perlawanan dengan menghempaskan tembakan dan meledakkan bom pipa sebanyak dua kali. - GM - Merdeka.com
Share this article :
 
Support : Creating Website | Data Biografi | Mas Template
Copyright © 2011. Peristiwa Fenomena - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger