Tahun baru berdasarkan kalender Jawa yang diciptakan penguasa Mataram, Sultan Agung Hanyakrakusuma, yaitu tahun 1949 Jimawal, pada tahun 2015 ini akan jatuh pada hari Kamis (15/10/2015). Awal tahun baru Jawa tersebut, biasanya bersamaan dengan awal tahun baru Hijriah, yakni tanggal 1 Suro selalu bersamaan dengan tanggal 1 Muharam. Namun pada 2015 ini, tanggal 1 Suro bergeser sehari setelah tanggal 1 Muharam, karena adanya selisih waktu.
Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Surakarta sebagai penerus kerajaan Mataram, Kanjeng Pangeran (KP) Winarno Kusumo, menjelaskan, Rabu (7/10/2015), ketika Sultan Agung menciptakan kalender Jawa didasarkan pada perhitungan gabungan antara tahun Hijriah dengan tahun Masehi. Berdasarkan hasil perhitungan itu, Sultan Agung membuat siklus tahun menjadi delapan, sehingga nama tahun selalu berulang setiap delapan tahun sekali yang disebut sewindu.
Perhitungan tahun Jawa tersebut namun lebih dekat dengan tahun Hijriah, menjadikan tahun baru Jawa dan Hijriah sering bersamaan. Tetapi tahun baru Jawa tanggal 1 Suro 1949 Jimawal tidak bersamaan dengan 1 Muharam 1437 Hijriah disebabkan selisih waktu tersebut. Dalam tradisi adat prosesi kirab pusaka menyambut 1 Suro 1949, mendatang, Keraton Surakarta akan mengarak sembilan pusaka dan sembilan ekor kerbau bule Kyai Slamet.
Kirab yang sejak tahun lalu tidak dilepas Sunan Paku Buwono XIII karena alasan sakit, pada tahun ini juga akan dilepas pelaksana tugas Sunan, KGPH Poeger, dengan rute kirab selepas dari keraton melintas Alun-alun Utara, perempatan Gladag, perempatan Baturono, perempatan Gemblegan, perempatan Nonongan dan kembali ke keraton.
Home »
Peringatan
» Malam 1 Suro 2015 Tahun Baru Islam Hijriyah